Rabu, 24/04/2024 21:55 WIB

Kasus Covid-19 di Tunisia Naik, Libya Blokir Perbatasan

Pemerintah Libya mengumumkan akan menutup perbatasannya dengan Tunisia selama seminggu, menyusul peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangganya itu.

Warga sedang menyeberang di tengah ibu kota Libya, Tripoli (Foto: Reuters)

Tripoli, Jurnas.com - Pemerintah Libya mengumumkan akan menutup perbatasannya dengan Tunisia selama seminggu, menyusul peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangganya itu.

Keputusan itu diambil sebagai upaya pencegahan terhadap memburuknya sistem kesehatan di Tunisia, ditambah adanya kenaikan jumlah kasus Covid-19 varian delta di negara itu.

Penutupan perbatasan darat dan bandara dengan Tunisia sudah dimulai pada Kamis (8/7) malam, kata Mohamed Hamouda, juru bicara Pemerintah Persatuan Nasional (GNU).

Hamouda menambahkan, seluruh perguruan tinggi dan sekolah menangguhkan pembelajaran tatap muka selama sekitar dua minggu ke depan, dengan alasan yang sama.

"Negara Libya melalui konsulatnya di Tunisia akan mengurus warga negaranya yang terdampar di wilayah Tunisia sebagai akibat dari keputusan ini, sampai mereka difasilitasi kembali ke negara itu," kata Hamouda.

Banyak warga Libya melakukan perjalanan ke Tunisia untuk perawatan medis. Angkanya makin meningkat pasca Libya mengalami kekacauan akibat jatuhnya mantan Presiden Muammar Gaddafi dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.

Libya mencatat 160.095 kasus dan 3.227 kematian. Pusat Pengendalian Penyakit Nasional negara itu mengatakan 413.883 dari sekitar 6,5 juta penduduknya telah divaksinasi.

KEYWORD :

Libya Tunisia Penutupan Perbatasan Kasus Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :