Sabtu, 20/04/2024 19:23 WIB

Literasi Digital, Menepis Dampak Negatif Teknologi bagi Masyarakat Daerah 3T

BAKTI memiliki tanggung jawab moril untuk memberi edukasi ke masyarakat agar bijak dalam memanfaatkan teknologi.

Para siswa SLTA sedang memanfaatkan fasiitas internet untuk belajar bersama. Foto: baktikominfo/jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com – Pembangunan akses jaringan internet 4G di daerah yang selama ini terpinggirkan mulai dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat.

Daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang sebelumnya dianggap tidak menarik secara komersil oleh para operator selular kini mulai bersinar setelah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) hadir di daerah tersebut.

Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Danny J. Ismawan dalam webinar “Manfaat Infrastruktur Jaringan dalam Menunjang Program Literasi Digitaldi Daerah 3T” pada Jumat (2/7/2021), menyatakan bahwa tugas utama BAKTI adalah membangun dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi di wilayah non komersil dan mendorong hadirnya ekosistem digital.

“Ada enam program yang harus dilaksanakan oleh BAKTI, yakni pembangunan BTS, penyediaan satelit multifungsi, membangun ekosistem digital, penyiaran, palapa ring, dan penyediaan akses internet,” kata Danny.

Menurut Danny, kondisi pandemi saat ini secara tidak langsung memberi hikmah tersendiri di sektor telekomunikasi.

Pertama, momentum pandemi menjadi bukti keseriusan pemerintah atas tuntutan masyarakat terhadap pemerataan jaringan telekomunikasi dengan beberapa langkah percepatan transformasi digital.

“Kedua, kita mengalami tantangan terberat di adopsi teknologi. Kita secara tidak langsung dipaksa untuk memahami dan dapat menggunakan teknologi agar tidak semakin tertinggal, khususnya masyarakat di daerah terpencil,” jelasnya.

Meskipun demikan, lanjut Danny, kehadiran jaringan internet di daerah 3T bagai pedang bermata dua bagi masyarakat, bisa berdampak positif maupun negatif.

Potensi adanya dampak negatif inilah yang membuat BAKTI tidak hanya sekadar membangun jaringan internet di tengah-tengah masyarakat 3T, tetapi juga sekaligus berupaya membangun kesadaran mereka untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.

“BAKTI memiliki tanggung jawab moril untuk memberi edukasi ke masyarakat agar bijak dalam memanfaatkan teknologi,” kata Danny.

Secara umum ada empat sektor prioritas yang didukung dalam kaitan literasi digital yang dilakukan BAKTI, yakni pendidikan, UMKM, pariwisata, dan kesehatan.

 

Gandeng Ruangguru

Pada sektor pendidikan, secara khusus BAKTI menggandeng perusahaan teknologi Ruangguru untuk melakukan program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) atau pengembangan kompetensi guru.

Kerjasama ini kini telah memasuki tahun kedua. Tahun pertama periode 2019—2020 diikuti 206 guru dari wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat dan Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, sedangkan tahun kedua ini peserta 80 guru dan 80 siswa kelas 3 SMA dari Kabupaten Asmat, Papua dan Kabupaten Ende, NTT.  

Head of Public Policy Ruangguru Amri Ilmma menyampaikan bahwa pemilihan daerah peserta program ini berdasarkan nilai uji kompetensi guru di daerah tersebut tergolong rendah dibanding daerah lain, jauh di bawah rata-rata yang ditetapkan oleh pemerintah.

Harapannya guru-guru di daerah terpencil ini tidak kalah kualitasnya dengan guru yang ada di kota besar.

“Program pelatihan yang dilaksanakan selama 1 tahun ini meliputi kompetensi pedagodik, kompetensi mata pelajaran, kepribadian dan kepercayaan diri, sosial pengajaran, dan penggunaan teknologi untuk pengajaran,” jelas Amri.

Hasil kolaborasi BAKTI—Ruangguru dirasakan manfaatnya oleh Juinar Usman, Kepala Sekolah SMA 1 Tabukan Utara, Sangihe.

Juinar menyampaikan bahwa 9 guru yang menjadi alumni program ITF periode pertama memberi semangat baru bagi guru-guru lain di lingkungan sekolahnya.

“Guru yang ikut program memotivasi guru-guru lain dengan membagi pengetahuan tentang konten pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien. Sistem belajar menjadi makin inovatif. Kami juga berhasil menyelenggarakan ujian sekolah berbasis Android dengan menggunakan Google Form,” ungkapnya bangga.

Pendidikan hanyalah salah satu sektor kehidupan yang terbantu atas hadirnya pemerataan jaringan internet di Indonesia. Banyak sektor yang dapat ditingkatkan agar berdampak positif bagi masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah 3T.

Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama dari banyak pihak untuk menyukseskan program percepatan transformasi digital ini.

KEYWORD :

BAKTI Kominfo literasi digital ruangguru daerah 3T




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :