Sabtu, 20/04/2024 05:26 WIB

Pengangguran Membludak, Israel Didesak Buka Perlintasan Gaza

ada 2.000 pabrik di Gaza, termasuk 500 yang telah ditutup karena pengepungan dan serangan

Wanita Palestina memprotes di persimpangan Erez di Gaza menyerukan diakhirinya pengepungan pada 22 Oktober 2019 [Wafa Aludaini]

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Komite Internasional Populer untuk Mendukung Palestina, Dr Essam Yousef, menyerukan tekanan internasional pada Israel untuk membuka perlintasan Gaza guna menghindari bencana kemanusiaan yang tak terhindarkan.

Dilansir Middleeast, Senin (28/06), Yousef mengatakan bahwa penutupan penyeberangan Gaza yang terus dilakukan Israel melumpuhkan aktivitas ekonomi di kantong yang terkepung karena dianggap sebagai arteri vital untuk aliran bahan mentah.

"Melumpuhkan ekonomi Gaza telah menyebabkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Gaza sudah menderita salah satu tingkat pengangguran terbesar di dunia dan ini akan menyebabkan "krisis kemanusiaan dengan hasil yang tidak terduga pada tatanan sosial daerah kantong itu," kata Yousef.

Mengutip serikat pekerja, Yousef mengatakan bahwa ada 2.000 pabrik di Gaza, termasuk 500 yang telah ditutup karena pengepungan dan serangan. Akibatnya, 21.000 pekerja pabrik telah ditambahkan ke daftar pengangguran.

Semua mengatakan, total sekitar 100.000 pekerjaan telah hilang karena penutupan penyeberangan perbatasan.

Di sektor pertanian, para petani menderita kerugian jutaan dolar karena ketidakmampuan mereka untuk mengekspor produk mereka.

Yousef meminta semua pemerintah, organisasi internasional dan PBB untuk mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri kebijakan kelaparan Israel, yang dimaksudkan untuk memaksa Palestina menyerahkan hak asasi manusia mereka.

KEYWORD :

Perlintasan Gaza Pemerintah Israel Seruan Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :