Jum'at, 19/04/2024 11:20 WIB

Iran Klaim Miliki Drone Jangkauan 7.000 Km

Iran dan pasukan regional yang didukungnya semakin mengandalkan drone di Yaman, Suriah, Irak dalam beberapa tahun terakhir.

Drone Iran di Iran pada 11 September 2020 [kantor Angkatan Darat Iran/AFP/Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Komandan tertinggi Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa negaranya memiliki drone dengan jangkauan 7.000 km (4.375 mil), sebuah perkembangan yang dapat dilihat oleh Washington sebagai ancaman terhadap stabilitas regional.

Pernyataan Teheran muncul ketika Iran dan enam kekuatan besar sedang dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang dikeluarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump tiga tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi.

Analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuannya, tetapi drone adalah elemen kunci dalam pengawasan perbatasan Teheran, terutama perairan Teluk di sekitar Selat Hormuz, tempat seperlima dari pasokan minyak dunia mengalir.

Iran dan pasukan regional yang didukungnya semakin mengandalkan drone di Yaman, Suriah, Irak dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami memiliki kendaraan udara tak berawak (drone) dengan jarak jauh 7.000 kilometer. Mereka dapat terbang, pulang ke rumah, dan mendarat di mana pun mereka berencana," kata Panglima Pengawal Hossein Salami dilansir Middleeast, Senin (28/06).

Presiden AS Joe Biden berusaha untuk menghidupkan kembali dan akhirnya memperluas pakta nuklir untuk memberikan batasan yang lebih besar pada program nuklir dan rudal Iran, serta membatasi kegiatannya.

Teheran telah mengesampingkan negosiasi mengenai rudal balistik dan perannya di Timur Tengah, di mana Iran yang dipimpin Syiah dan Arab Saudi Sunni telah terlibat dalam perang proksi.

KEYWORD :

Drone Iran Pesawat Tempur Senjata Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :