Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari F-PKB, Luqman Hakim. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan angkat bicara mengenai angka kasus Covid-19 yang semakin meroket di DKI Jakarta.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim mengatakan, pihaknya mendorong Gubernur DKI, Anies Baswedan untuk mempertimbangkan lockdown selama 14 hari ke depan.
"Jika di Jakarta lonjakan penularan Covid-19 pada kenyataannya tidak terkendali, maka ada ada baiknya opsi lockdown DKI selama 14 hari dipertimbangkan oleh Gubernur Anies Baswedan," katanya kepada wartawan, Selasa (22/6).
Kendati begitu, komunikasi sebelum langkah itu dilakukan harus tetap terjalin antara Anies dengan pemerintah. Sebab hal itu telah diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 13 Tahun 2021.
"Jika ada daerah yang akan mengambil keputusan penanganan Covid-19 di luar instruksi Mendagri nomor 13/2021, harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat," terang Luqman.
Terlepas dari itu, politikus PKB ini mendesak agar vaksinasi covid-19 di Ibukota dipercepat sehingga herd immunity akan terbentuk.
"Terpenting, apapun keputusan pilihan pengendalian covid-19 yang dipilih, mau tetap PPKM, PSBB atau lockdown, urusan vaksinasi harus mendapatkan prioritas utama. Semakin cepat target vaksinasi nasional 181 juta orang tercapai, semakin cepat pula akan terbentuk kekebalan komunal," ungkapnya.
Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
Bagi Luqman, vaksinasi adalah solusi jangka panjang menghadapi pandemi Covid-19. Sementara lockdown adalah solusi jangka pendek yang dapat digunakan menekan lonjakan kasus covid-19.
"Vaksinasi untuk wilayah DKI harus digenjot agar bisa menjangkau minimal 70% dari warga penghuni DKI dalam waktu dekat. Tanpa keseriusan menjalankan program vaksinasi, skenario lockdown pun tidak berguna dalam jangka panjang," tandasnya.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi II DPR Luqman Hakim PKB Lockdown DKI Anies Baswedan
