Kamis, 25/04/2024 06:52 WIB

Kemendag Fasilitasi Ekspor Beras Indonesia Ke Arab Saudi

Rivai mengatakan, masa pandemi Covid-19 saat ini justru menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan produk-produk Indonesia ke pasar Arab Saudi.

Kantor Kementerian Perdagangan RI. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas com - Kementerian Perdagangan, melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah. Fasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU), kerja sama ekspor beras antara badan usaha milik negara (BUMN) PT Sang Hyang Seri (SHS) dan perusahaan Al Batlah di Arab Saudi.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama SHS, Karyawan Gunarso dan General Manager Al Batlah Muhammad Husein pada Senin (14/6), di kantor KJRIdi Jeddah, disaksikan langsung oleh Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono dan Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Frans Tambunan.

Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas menyampaikan, saat pasar global sedang lemah akibat pandemi, ITPC Jeddah mempersiapkan produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Arab Saudi

Rivai mengatakan, masa pandemi Covid-19 saat ini justru menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan produk-produk Indonesia ke pasar Arab Saudi.

"Mudah-mudahan tahun depan jemaah umrah dan haji sudah bisa beribadah ke Arab Saudi, dan saat itu terjadi beras Indonesia sudah tersedia di sini", katanya, seperti dikutif dari rilis kemendag (18/6).

"Kesiapan stok pangan dari Indonesia dapat memberikan kenyamanan beribadah saat jemaah dari Indonesia sudah kembali mengunjungi Arab Saudi,”sambungnya.

Konjen Eko Hartono mengatakan, ekspor beras ke Arab Saudi akan membantu memenuhi kebutuhan pokok jemaah haji dan umroh asal Indonesia.

“Penandatanganan MoU ini adalah langkah yang sangat baik. Dengan beras di pasaran, kami berharap jemaah haji dan umroh bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari Indonesia" kata Konjen Eko dalam sambutannya.

Sementara itu, direktur RNI Frans Tambunan menyambut baik kerja sama ini dan berharap produk-produk pangan di luar beras akan segera menyusul ekspor ke Arab Saudi. Ia mengatakan, BUMN Indonesia memiliki beragam produk pangan yang potensial untuk pasar Arab Saudi seperti produk-produk hasil perikanan.

Dirut SHS, Karyawan Gunarso, mengatakan, sangat optimistis ekspor beras akan berjalan lancar. SHS memiliki lahan seluas 3000 hektare dan lahan tambahan seluas 10.000 hektareyang mampu menghasilkan kurang lebih 25.000 ton beras per tahun.

SHS dan Al Batlah sepakat mempelajari profil bisnis dan melakukan studi bersama untuk merealisasikan berbagai kerja sama ekspor produk Indonesia selanjutnya.

"Kami harap dari ekspor beras ini akan berlanjut ke rencana jangka panjang yang membuka peluang ekspor produk-produk hortikultura lainnya dan berbagai kerja sama investasi dengan para pengusaha Arab Saudi di masa mendatang.

"Kami berkomitmenmenjagaproduksi beras baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. SHS juga memiliki varian produk lainnya yang dapat diekspor seperti ikan, daging, dan produk hortikultura,”jelas

Muhammad Husein dari Al Batlah berterima kasih atas fasilitasi yang diberikan Kepala ITPC Jeddah. Husein juga akan mengawal tahap berikutnya yaitu menyiapkan draf untuk commercial agreement dan memantau pengiriman produk sebagai realisasi MoU.

Menurutnya, MoU ekspor beras ini merupakan kerja sama awal untuk mengekspor berbagai komoditasandalanIndonesia ke pasar Arab Saudi seperti kakao dan rempah-rempah.

“Kami berkomitmen untuk membeli produk beras Indonesia dan produk-produk Indonesia lainnya seperti kakao dan rempah-rempah selama kualitas dan harganya kompetitif,”ujar Husein.

Sekilas tentang SHS dan Al Batlah. SHS adalah perusahaan BUMN di bidang pertanian, khususnya penyediaan benih. SHS juga bergerak dalam penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta penelitian dan pengembangan.

Sedangkan Al Batlah adalah perusahaan Arab Saudi yang selama ini menyuplai barang ke pabrik-pabrik di Arab Saudi. Kini Al Batlah berniat melakukan ekspansi bisnis,dimulai dari impor produk pangan untuk pasar Arab Saudi.

KEYWORD :

Kementerian Perdagangan Arab Saudi Nota Kesepahaman Muhammad Rivai Abbas Beras




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :