Rabu, 24/04/2024 00:05 WIB

Cegah Kebocoran Data, Kemen ESDM Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber

Yoseph menambahkan, bahwa keamanan siber saat ini sudah menjadi isu di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Peluncuran Tim Tanggap Insiden Siber Kementerian ESDM, pagi ini, Jumat (18/6). (Foto: Kementerian ESDM)

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial mengatakan, dengan teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat bekerja secara efektif dan bahkan lebih produktif dimana dan kapan saja untuk melaksanakan tugas lebih produktif, cepat dan cermat.

Hal itu dikatakannya, sesaat sebelum peluncuran Tim Tanggap Insiden Siber Kementerian ESDM, pagi ini, Jumat (18/6).

Menurut Ego Syahrial, Kementerian ESDM berkontribusi lebih dari 50% terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP), jadi tahun lalu, bahkan tahun ini juga perkiraan, kontribusi dari Kementerian ESDM, diperkirakan Rp 120 triliun.

"Baik itu dari sektor migas, mineral batubara, ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan, dan seluruh proses ini berbasis perizinan secara online sesuai dengan amanat Bapak Presiden, kita harus lebih melayani publik secara lebih cepat melalui online," tambah Ego.

Ego juga menyampaikan, bahwa Menteri ESDM, sangat mengapreasiasi bimbingan dari BSSN kepada Kementerian ESDM, karena masifnya peningkatan teknologi informasi dan komunikasi pada penyelenggaraan pemerintahan di Kementerian ESDM akan meningkat pula risiko terhadap ancaman dan gangguan keamanan siber.

"Karena itu kami menyambut baik dan berterima kasih atas penetapan Kementerian ESDM oleh Badan Siber dan Sandi Negara sebagai salah satu instansi pemerintah dalam program pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (Computer Security Incident Response Team/ CSIRT)," jelas Ego.

Sementara itu, Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Mayor Jenderal TNI Yoseph Puguh Eko Setiawan, mengataka, BSSN sangat mengapresiasi Tim Tanggap Insiden Siber yang sekarang dilauching dengan nama "ESDM CSIRT".

Perjalanan panjang tentu sudah dilakukan Kementerian ESDM dengan Security Operation Center (SOC) -nya, mungkin tidak menyangka ternyata apa yang sudah dilakukan itu bisa membuat tergabung menjadi Tim.

"Dengan penguatan ini, menjadi awal babak baru, di mana data leak atau kebocoran-kebocoran ataupun serangan siber dapat segera diatasi dan dapat dikomunikasikan dan dikolaborasikan dengan stakeholder yang berada di wilayah ruang siber yang ada di Indonesia," tutur Yoseph.

Yoseph menambahkan, bahwa keamanan siber saat ini sudah menjadi isu di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Presiden juga mengingatkan, agar kita terus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data.

Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari minyak, termasuk juga dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber.

Kepala Pusat Data Dan Teknologi Informasi ESDM, Agus Cahyono Adi menjelaskan, tugas yang akan diembang ESDM CSIRT setelah dikukuhkan BSSN sebagai Tim Tanggap Insiden Siber Organisasi pada Sektor Pemerintah dengan nomor registrasi : 021/CSIRT.01.01/BSSN/06/2021.

Selain memberikan layanan utama, yakni pencegahan terhadap insiden, penanggulangan insiden dan penanganan kerawanan, dan layanan tambahan berupa sosialisasi keamanan siber, layanan helpdesk dan layanan pelaporan keamanan.

"Tim ESDM CSIRT akan melaksanakan tugas sebagaimana yang diamanatkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 56.K/HK.02/MEM.S/2021 tanggal 26 Maret 2021 tentang Tim Tanggap Insiden Siber (Computer Security Incident Response Team) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," jelas Agus.

KEYWORD :

Kementerian ESDM Insiden Siber ESDM CSIRT Ego Syahrial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :