Sabtu, 20/04/2024 02:30 WIB

Bukan Cuma Zidane, Ramos Juga Korban Pengkhianatan Madrid

Ramos menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid. Namun hal di luar dugannya terjadi.

Sergio Ramos-Florentino Perez-Marcelo (Foto: Real Madrid)

Madrid, Jurnas.com - Di akhir musim 2020/2021, dua nama besar meninggalkan Real Madrid. Keduanya ialah pelatih Zinedine Zidane, yang berhasil menyumbangkan hat-trick gelar Liga Champions, dan Sergio Ramos yang sudah 16 tahun membela El Real.

Zidane, usai berpisah dari Los Blancos pada akhir Mei lalu, membeberkan alasannya pergi dari Santiago Bernabeu. Dia mengungkapkan bahwa petinggi Real Madrid tak memberikan sedikitpun kepercayaan kepadanya, meski sudah memberikan banyak gelar.

Hal ini juga terjadi pada Ramos. Ramos menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid. Namun hal di luar dugannya terjadi.

Kronologinya berawal dari keberhasilan Madrid mengunci gelar La Liga musim lalu. Kala itu, klub menawarkannya perpanjangan kontrak. Namun sebab pandemi Covid-19 makin meluas, tawaran itu dibatalkan.

Kemudian dalam beberapa bulan terakhir, klub kembali menawarkan perpanjang kontrak selama satu tahun dengan pengurangan gaji, menyusul kondisi keuangan klub yang tak memadai di tengah pandemi.

"Uang tidak pernah menjadi masalah. Presiden tahu bahwa saya telah menjelaskan (negosiasi) itu bukan masalah finansial. Hanya masalah dalam durasi tahun. Mereka menawari saya satu tahun sedangkan saya ingin dua tahun," ungkap Ramos dikutip dari Marca pada Jumat (18/6).

Negosiasi mengalami jalan buntu, Ramos melonggarkan permintaannya. Dia bersedia mendapatkan perpanjangan kontrak selama satu tahun ke depan. Apesnya, ketika dia menyanggupi, Madrid menyatakan tawaran kontrak sudah berakhir.

"Saya diberitahu bahwa (tawaran) itu memiliki tanggal kedaluwarsa, tapi saya belum pernah mendengarnya," beber Ramos.

Saat ditanya apakah Presiden Real Madrid Florentino Perez yang memberi tahu Ramos bahwa tawaran itu telah kedaluwarsa, atau apakah dia mengetahuinya melalui orang lain, Ramos menjawab," Ini pertemuan pribadi, untuk menghormati klub dan presiden".

"Ada hal-hal yang bersifat pribadi, tetapi saya juga diberitahu melalui agen saya, dan kami terkejut bahwa tawaran itu berakhir tanpa kami sadari. Tidak ada yang memberi saya ultimatum," sambung dia.

Kendati merasa dikhianati, Ramos memilih tidak menyimpan dendam. Baginya, Real Madrid sudah menjadi bagian dari keluarganya sendiri. Dia juga enggan menyalahkan Perez.

"Karena dalam keluarga juga ada pertengkaran dan setiap orang harus menjaga kepentingan mereka sendiri," kata Ramos.

KEYWORD :

Real Madrid Sergio Ramos Pengkhianatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :