Jum'at, 26/04/2024 04:29 WIB

Pebisnis Logistik Apresiasi Langkah Presiden Berantas Pungli dan Premanisme di Pelabuhan

Kkomitmen Kepala Negara untuk membenahi hambatan di sektor logistik tersebut diyakini dapat mempercepat akselarasi dalam menciptakan efisiensi sektor logistik nasional.

President Director PT Agung Logistics Ryano Panjaitan. Foto: jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - Pengusaha logistik mengapresiasi langkah Presiden RI Joko Widodo yang merespon keluhan para pengemudi truk logistik terkait praktik pungutan liar (pungli) dan premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

President Director Agung Logistics, Ryano Panjaitan mengatakan, dengan perhatian dan komitmen yang kuat dari Kepala Negara untuk membenahi hambatan disektor logistik tersebut diyakini dapat mempercepat akselarasi dalam menciptakan efisiensi sektor logistik nasional yang saat ini masih berkisar di angka 23% hingga 25% dari product domestic bruto (PDB).

"Selama ini praktik pungli dan premanisme tersebut disamping membebani pengemudi Truk juga berdampak pada biaya logistik menjadi lebih mahal sehingga menimbulkan inefisiensi bagi dunia usaha dan tentunya berimbas pada merosotnya daya saing logistik nasional, serta iklim investasi di Indonesia," ujar Ryano, yang juga merupakan Pemerhati dan Pegiat Bidang Logistik, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).

Sebagai pebisnis di sektor logistik, imbuhnya, pemberantasan praktik pungli dan premanisme hendaknya tidak hanya dilakukan di pelabuhan Priok atau wilayah Tanjung Priok saja, tetapi juga menyasar ke pelabuhan-pelabuhan maupun wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Menurutnya, praktik pungli yang terjadi di kawasan pelabuhan Priok yang dikeluhkan para Sopir Truk Logistik tersebut sudah berlangsung cukup lama dan hal itu sangat meresahkan para pengemudi angkutan kontainer maupun barang lainnya yang beroperasi di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

"Penindakan praktik pungli dan premanisme yang dilakukan oleh Kepolisian RI dan jajarannya hendaknya bukan hanya terbatas di Jakarta atau di Pelabuhan Tanjung Priok saja tetapi diharapkan secara nasional diseluruh wilayah Indonesia," tegas Ryano.

Dia mengatakan, persoalan pungli dan premanisme terhadap Sopir truk juga bikin pusing para pengusaha trucking. Apalagi, saat ini kondisi order pengangkutan logistik relatif belum kembali normal lantaran imbas Pandemi Covid-19 yang menimpa hampir seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia.

"Order pengangkutan logistik saat ini tergolong menurun akibat Pandemi Covid-19. Kalau Sopir truk terkena pungli yang bersangkutan tidak bisa lagi membawa penghasilannya ke rumah untuk keluarganya," ujar Ryano yang perusahaannya kini telah mengoperasikan sekitar 300-an Truk kontainer maupun multimoda di sejumlah pelabuhan di Indonesia, termasuk di pelabuhan Tanjung Priok.

Sebagaimana diketahui, saat Presiden melakukan peninjauan langsung kegiatan vaksinasi Covid-19 di Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (10/6/2021), menerima keluhan para Sopir Truk soal praktik pungli dan premanisme di Tanjung Priok.

Presiden pun merespon cepat dengan menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta memerintahkan jajaran Kepolisian untuk menindak segala bentuk pungli dan premanisme yang dialami para Sopir Truk logistik tersebut.

"Kami sebagai pebisnis sangat mengapresiasi respon yang cepat dari Presiden yang ditindaklanjuti oleh Kapolri dan jajarannya dalam menindak para pelaku pungli dan premanisme di Tanjung Priok itu. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kembali penghasilan pengemudi serta memberikan rasa aman bagi pelaku bisnis di Indonesia," ucap Ryano Panjaitan.

KEYWORD :

agung logistics pungli premanisme pelabuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :