Sabtu, 20/04/2024 19:47 WIB

Ketika Jokowi Tanya Nadiem soal Kampus Merdeka

Jokowi dan Nadiem berdiskusi mengenai masa depan perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga sempat bertanya mengenai program Kampus Merdeka, yang merupakan salah satu episode kebijakan Mendikbudristek.

Presiden Joko Widodo bertanya kepada Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (Biro Setpres)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Inovasi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim tampil satu layar dalam kegiatan `Festival Kampus Merdeka` pada Selasa (15/6).

Jokowi dan Nadiem berdiskusi mengenai masa depan perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga sempat bertanya mengenai program Kampus Merdeka, yang merupakan salah satu episode kebijakan Mendikbudristek.

"Apa yang dilakukan Mas Menteri untuk mencapai Visi SDM Unggul dalam program Kampus Merdeka?" tanya Presiden.

Nadiem menjawab bahwa program itu bertujuan memerdekakan kampus dari berbagai jenis sekat. Sekat akademis dan industri, riset dan pembelajaran, hingga sektar fakultas dan program studi yang masih menjadi batu sandungan dalam meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi.

"Kami ingin menciptakan sistem pendidikan tinggi yang berkolaborasi, gotong royong tanpa adanya dinding. Dan kami membuat berbagai macam peraturan dan insentif untuk mendorong perubahan tersebut," jawab Nadiem yang tampil dengan setelan hitam putih.

Berbagai regulasi lahir untuk memuluskan program Kampus Merdeka, di antaranya 8 Indikator Kinerja Umum (IKU) bagi perguruan tinggi negeri (PTN) untuk memaksimalkan mahasiswa yang akan belajar ke luar kampus, universitas lain, luar negeri, mengajar, maupun kewirausahaan.

Terobosan lainnya, Nadiem juga mendorong dosen keluar kampus untuk mendapatkan pengalaman di industri. Kementerian yang digawanginya ingin menikahkan program studi dan industri untuk menghasilkan permutasi prodi.

"Ini satu-satunya cara agar anak-anak kita saat lulus mereka mendapatkan kompetensi penting. Bagaimana dia mempelajari kolaborasi jika tidak bisa berkarya sebagai tim?" ujar dia.

Dalam pernyataan penutup, Presiden Jokowi menyebut program Kampus Merdeka merupakan wadah untuk menyiapkan talenta Indonesia. Namun program ini tidak bisa berjalan sendiri, melainkan butuh dukungan dari berbagai pihak.

"Review kurikulum harus cepat, pengembangan ekosistem nasional harus kita benahi, ini bukan hanya pekerjaan Mas Menteri, ini pekerjaan kita semuanya terutama di jajaran pemerintahan, menteri, kampus, kalau kita ingin membangun sebuah Indonesia maju," tutup Jokowi.

KEYWORD :

Presiden RI Joko Widodo Jokowi Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek Kampus Merdeka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :