Rabu, 24/04/2024 15:42 WIB

PBB Kutuk Serangan Mematikan di Rumah Sakit Afrin

Serangan hari Sabtu di rumah sakit di Afrin yang dikuasai oposisi dilakukan oleh kelompok YPG, kata para pejabat di Turki yang berbatasan dengan Suriah.

Pemandangan situs yang rusak setelah serangan oleh milisi YPG di sebuah rumah sakit di barat laut Suriah, menewaskan sedikitnya 13 pasien sipil dan melukai lebih dari 27, di Afrin Suriah pada 12 Juni 2021. [Ömer Alven - Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Utusan khusus PBB untuk Suriah mengutuk keras serangan awal pekan ini di sebuah rumah sakit di Afrin, Suriah utara, di mana setidaknya 14 warga sipil kehilangan nyawa mereka.

"Saya mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Shifa di kota Afrin, Suriah utara, yang mengakibatkan pembunuhan dan cedera warga sipil, termasuk tenaga medis, dan penghancuran bagian-bagian rumah sakit," kata Geir Pedersen dalam sebuah pernyataan dilansir Middleeast, Selasa (15/06).

"Serangan mengerikan seperti itu terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk fasilitas kesehatan dan pekerja, tidak dapat diterima dan harus dihentikan."

Pedersen mengatakan bahwa semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional.

"Saya juga mengulangi seruan Sekretaris Jenderal untuk pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan di Suriah," kata utusan PBB itu.

Pedersen mengatakan serangan dan kekerasan yang terus berlanjut menggarisbawahi pentingnya menempatkan gencatan senjata nasional di Suriah dan upaya baru untuk membuat kemajuan dalam menerapkan resolusi Dewan Keamanan yang relevan.

Serangan hari Sabtu di rumah sakit di Afrin yang dikuasai oposisi dilakukan oleh kelompok YPG, kata para pejabat di Turki yang berbatasan dengan Suriah.

Turki menganggap YPG sebagai organisasi teroris.

KEYWORD :

Utusan PBB Rumah Sakit Afrin Wilayah Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :