Kamis, 25/04/2024 13:05 WIB

Dibuka Lagi! Program Kampus Mengajar Angkatan 2 untuk 17 Ribu Mahasiswa

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program tersebut sebelumnya berhasil menyedot partisipasi 14 ribu mahasiswa.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) resmi membuka kembali program Kampus Mengajar untuk angkatan ke-2.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program tersebut sebelumnya berhasil menyedot partisipasi 14 ribu mahasiswa.

"Mereka berkontribusi ilmu, kreativitas, dan energi untuk membantu pelajaran adik-adik kita di jenjang sekolah dasar," kata Mendikbudristek dalam peluncuran daring pada Jumat (11/6).

Dikatakan program ini bertujuan untuk mengangkat kemampuan siswa Indonesia, khususnya di bidang literasi dan numerasi yang selama 18 tahun berada di peringkat bawah.

"Tugas kita meningkatkan kompetensi dan membangun karakter pelajar ke depan semakin menantang. Tidak mudah, tetapi kita tidak boleh menyerah. Harapan harus terus menyala untuk mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita," ujar dia.

Oleh karena itu, dilanjutkan Mendikbudristek, mahasiswa diundang terlibat dalam Kampus Mengajar Angkatan Kedua yang dirancang tidak hanya untuk membantu pelajar SD tetapi juga SMP.

"Kampus Mengajar angkatan 2 akan dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya PTM Terbatas. Sehingga, saya berharap teman-teman mahasiswa peserta program ini bisa membantu memastikan PTM terbatas berjalan sesuai dengan panduan yang Kemendikbudristek sediakan," imbau Menteri Nadiem.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mengungkapkan, semester lalu sebanyak 14.621 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang dibimbing 2.077 dosen, telah bergabung di program ini mendampingi guru dan kepala sekolah di 4.810 SD yang tersebar di 458 kabupaten kota seluruh Indonesia.

Sementara itu Ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar, Ditjen Dikti, Wagiran mengatakan, Kemendikbudristek akan menempatkan 17 ribu mahasiswa di 3.400 SD dan tiga ribu mahasiswa di 375 SMP di seluruh Indonesia. Dijelaskan Wagiran, terdapat tiga hal utama yang akan dilakukan mahasiswa pada Program Kampus Mengajar.

"Pertama adalah membantu proses pembelajaran literasi dan numerasi. Tidak mengganti guru, ya, tetapi bersama-sama guru membantu proses belajar, terutama di situasi pandemi dan mau memasuki PTM terbatas," jelas Wagiran.

"Kemudian juga membantu adaptasi teknologi di sekolah dan mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial," tambahnya.

Syarat pendaftaran Kampus Mengajar ialah mahasiswa minimal berada di semester 5, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,0 dari 4,0, dan berasal dari perguruan tinggi di bawah naungan Ditjen Dikti dengan program studi terakreditasi B.

"Adik-adik mahasiswa yang punya prestasi, pengalaman organisasi, silakan disertakan di pendaftaran," ujar dia. Wagiran juga berharap para dosen juga berkenan membimbing mahasiswa di lapangan.

Selain itu, dijelaskan Wagiran, mahasiswa akan mendapat konversi 20 SKS yang dapat memenuhi persyaratan kuliah dan diakomodasi di kampus untuk diakui. "Mahasiswa juga akan dapat piagam penghargaan, uang saku, dan potongan uang kuliah," terang dia.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Kampus Mengajar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :