Kamis, 25/04/2024 19:56 WIB

Aktivis Buruh Apresiasi Pemerintah Jokowi Tak Terpengaruh Kasak Kusuk Suksesi 2024

Rakyat sedang berjuang dengan kebutuhan mereka yang pokok

Arnod Sihite, Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP PPMI – KSPSI)

Jakarta, Jurnas.com - Elemen Organisasi Massa Buruh menyesalkan sikap segelintir elit politik nasional yang sibuk bermanuver dengan isu suksesi 2024.

Wasekjen DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite mengatakan,masyarakat saat ini masih sangat membutuhkan kerja-kerja nyata para pemimpinnya untuk menyelesaikan Pandemi Covid 19, dan terutama menjamin pertumbuhan ekonomi yang sekian lama terpukul karena Pandemi.

Karena itu, Arnod selaku salah satu pimpinan buruh pekerja sangat mengapresiasi kabinet presiden Jokowi yang tidak terpengaruh dengan berbagai manuver tak produktif tersebut.

"Terus terang saja kami sangat menyesalkan bahwa saat ini elit politik kita justru lebih sibuk dengan wacana 2024 yang bukan saja masih jauh, tetapi saat ini sangat tidak tepat dan elegan," ujar Arnod, Kamis (10/6/2021).

Arnod mengingatkan, saat ini masyarakat sedang bersusah payah menghadapi Pandemi dan berusaha bangkit ekonominya setelah selama ini terpukul.

"Manuver politik yang tidak produktif sangat kita sayangkan," tegasnya.

Arnod yang juga anggota LKS Tripartit Nasional merasa miris, karena saat ini wacana suksesi kepemimpinan 2024 mengemuka di publik dan elit-elit politik tanpa malu-malu membicarakan hal yang masih jauh tersebut.

Bagi Arnod, kasak kusuk politik yang dibangun saat ini mengesankan bahwa perhelatan Politik (Pilpres dan Pileg) sudah di depan mata, seolah-olah tinggal 3 bulan lagi.

"Padahal kan masih cukup jauh. Tapi kok justru sibuknya di situ, bukannya bekerja sepenuh hati. Demikian juga para pembisik bakal calon presiden , malah tidak mendorong tokohnya bekerja untuk rakyat dulu, tapi sibuk dengan pujian-pujian kepada pemimpinnya," jelas Arnod.

Ia juga mengingatkan saat ini ada persoalan di depan mata menunggu untuk diselesaikan. Mulai dari masalah pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran, radikalisme, polarisasi politik, perpecahan karena politik dan pembinaan ideologi Pancasila dalam tindakan, dan masalah lainnya.

"Masah belum juga rampung integrasi nasional, kita malah sibuk seakan-akan mau berkompetisi lagi. Ini tidak tepat sikap seperti ini," katanya.

Ditambahkan Arnod, tantangan bangsa hari ini masih sangat banyak yang membutuhkan energi semua pihak agar bangsa ini bukan saja mampu keluar dari Pandemi tetapi juga menjadi makin maju.

"Rakyat sekarang ini sedang berjuang dengan kebutuhan mereka yang vital, ya UMKM, koperasi, akses kerja, BLT, sembako, pendidikan, pertanian dan perikanan. Ini dulu yang digerakkkan, bukan wacana politik 2024 tentang paslon dan sekitarnya. Ini aneh sekali," tukasnya.

Arnod berharap energi bangsa ini jangan terjebak pada urusan kekuasaan semata. Masih banyak pekerjaan rumah mendesak yang harus diselesaikan segera.

"Baru dua tahun selesai Pilpres 2019, bahkan belum genap dua tahun. Bangsa ini sedang prihatin, karena aset bangsa seperti Banyak BUMN mau gulung tikar," katanya.

Arnod memberi contoh nyata, bagaimana Garuda Indonesia, BUMN Karya karena kondisi keuangan, PLN banyak utang, perkebunan juga tidak jelas, belum lagi BUMN kecil yang kondisinya tidak jelas sekarang.

"Masalah hutang juga menjadi isu yang harusnya jadi konsentrasi. Ini semua mendesak bukan bicara 2024,” tegasnya.

Di antara semua upaya saat ini, lanjut dia, penting sekali konsentrasi pada upaya pemulihan ekonomi yang dikomandani langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Arnod mengajak semua pihak mendukung kerja keras Kementerian Koordinator bidang Perekonomian agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

"Artinya ini hal di depan mata yang sangat realistis. Jangan kita recoki dengan isu politik dulu. Hal positif yang sudah diupayakan oleh Kemenko Perekonomian jangan sampai terganggu karena isu politik. Pak Airlangga memang kami lihat sangat intens bekerja profesional dan begini sebaiknya elit politik kita," tukas Arnod.

Maka itu, Arnod meminta agar wacana suksesi 2024 dihentikan, karena tidak punya irisan langsung dengan kepentingan masyarakat saat ini.

"Jadi tolong wacana-wacana ini diakhiri. Kita kembali konsentrasi ke urus kebutuhan rakyat yang nyata-nyata saat ini, bukan wacana kekuasaan 2024. Itu nanti ada waktunya, bukan sekarang ini," pungkas Arnod Sihite.

KEYWORD :

Airlangga Hartarto Arnod Sihite buruh suksesi kepemimpinan 2024 LKS Tripartit Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :