Kamis, 25/04/2024 16:21 WIB

Demo 4 November

Mari Kita Berhenti Mengadu Domba

Lely menekankan agar kata aktor politik yang disebut-sebut menunggangi demonstrasi tidak diarahkan pada nama politisi tertentu.

Jakarta - Pakar komunikasi politik Lely Arriannie Napitulu mengingatkan agar seluruh pihak tidak memperkeruh suasana pasca aksi demonstrasi yang berujung rusuh di depan Istana Negara pada Jumat, kemarin (4/11/2016). Ia khawatir kericuhan yang terjadi saat demo berkembang pada memburuknya stabilitas nasional akibat tumpang tindih informasi yang cenderung memprofokasi.

"Mari kita berhenti mengadu domba," ujar Lely saat dihubungi Jurnas.com di Jakarta, Minggu (6/11/2016).

Lely mengatakan penting bagi seluruh pihak untuk saling menjaga komunikasi politik. Sehingga, kata dia, tidak muncul kekakuan antar stakeholder politik yang justru bisa menjebak pada ketegangan hingga memicu situasi yang merugikan.

Lely menghimbau frasa aktor politik yang terucap dalam pidato presiden saat merespon demonstrasi kemarin tidak ditafsirkan berlebihan. Ia menekankan agar kata aktor politik yang disebut-sebut menunggangi demonstrasi tidak diarahkan pada nama politisi tertentu.

"Memang dalam tiap moment sekecil apapun ada yang potensial ditunggangi. Tapi ingat, tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik. Semua lawan politik potensial menunggangi. Semua yang terlibat dan punya kepentingan di balik semua yang dikatakan (presiden) Jokowi," ungkapnya.

Ketua program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya Jakarta ini mengungkapkan demonstrasi 4 November merupakan sebuah ujian bagi Indonesia dalam menjajaki proses demokrasi. Sehingga, kata dia, semua pihak dituntut arif untuk lebih mengedepankan usaha mencari solusi supaya dapat keluar dari persoalan.

"Kita tengah diuji untuk lurus berdemokrasi. Tidak boleh melupakan kepentingan NKRI," ucapnya.

KEYWORD :

Demo 4 November Lely Arriannie Napitupulu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :