Rabu, 24/04/2024 13:28 WIB

Juliari Disebut Perintah Anak Buah Ganti HP saat Proyek Bansos Terendus

Eks Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara disebut memerintahkan anak buahnya untuk mengganti nomor dan telepon genggam. Perintah itu datang setelah adanya informasi penyadapan saat proyek pengadaan bantuan sosial (bansos) covid-19 tengah berjalan.

Hal itu terungkap saat Jaksa Muhammad Noor Azis membacakan berita acara pemberitaan (BAP) nomor 96 milik mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Sosial, Matheus Joko Santoso. Dia dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus suap pengadaan bansos itu.

"Perintah itu (ganti telepon genggam) juga diketahui Erwin (Tim teknis Juliari) dan Juliari. Karena Adi (Adi Wahyono/mantan PPK) jelaskan dipanggil oleh Juliari dan dapat arahan yang sama?," tanya Jaksa Azis kepada Joko, Senin (6/7)

"Benar," jawab Joko.

Joko menjelaskan bahwa ia diperintahkan Adi untuk datang ke Kantor Kemensos sekitar bulan Mei 2020. Saat itu proyek pengadaan bansos masih dalam putaran pertama.

"Minggu pagi saya ditelepon langsung disuruh ke Kantor karena ada sesuatu yang mau dibicarakan. Saya gak ingat waktu itu di bulan Mei masih di putaran pertama," kata Joko.

Setibanya di Kantor Kemensos, dia langsung menghadap Adi dan diminta untuk mengganti telepon genggamnya. Joko mengatakan bahwa Staf Ahli Juliari, Kukuh Ari Wibowo juga berada di ruangan Adi.

"Karena waktu itu infonya sudah mulai ada informasi ada penyadapan," kata Joko.

Selain itu dia juga diminta menghadap Erwin yang merupakan pensiunan Polri untuk meminta Joko menganti telepon genggamnya. Namun pertemuan itu dilakukan di waktu dan tempat yang berbeda.

"Tapi di ruangan berbeda, saya menghadap sendiri. Di hari berbeda," ucap Joko.

Atas perintah Kukuh, Erwin dan Adi, lantas Joko langsung menganti nomor dan telepon genggamnya. Joko juga mengaku saat itu tidak mengetahui pihak mana yang melakukan penyadapan.

"Saya ganti hp dan nomor," kata dia.

"Saudara bertanya gak sadap dari KPK, Polisi atau Jaksa?," tanya Jaksa.

"Masih meraba-raba saat itu," jawab Joko.

Tak hanya diminta mengganti nomor dan telepon genggam, Joko juga diminta Kukuh dan Adi untuk merusak dan mengganti laptop. Permintaan itu, diakui Joko, juga diketahui Erwin dan Juliari.

"Betul ada permintaan itu, Cuma karena gak ada catatan permintaan di laptop jadi saya gak banting laptop saya," kata Joko menjelaskan.

KEYWORD :

KPK Menteri Sosial Juliari Peter Batubara Bansos Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :