Kamis, 25/04/2024 19:23 WIB

Mendagri Kunjungi Smart Kampung di Banyuwangi

Camat, kepala desanya beliau bisa, tanda tangan elektronik, saya belum sekarang ini, jujur, saya harus belajar dengan Pak Kepala Desa, ini bisa menjadi model.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau Desa Sukojati di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/6/2021). (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.Com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau Desa Sukojati di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/6/2021).

Dalam kunjungannya ke desa yang dinyatakan bertranformasi sebagai Smart Kampung itu, Mendagri menyatakan kekagumannya atas inovasi yang dijalankan di Desa tersebut.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti salah satu keberhasilan dana desa di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Saya jujur melihat smart kampung ini selain masalah desain dari lingkungan kantor kepala desa, menurut saya ukuran untuk tingkat desa ini sangat bagus, ini lebih luar biasa dari pendapat saya, artinya dana desa yang dituju oleh Bapak Presiden itu tidak sia-sia, Rp.72 trilliun, paling tidak di sini kita melihat contoh yang baik,” pujinya.

Tak berhenti di situ, kekaguman Mendagri juga tertuju pada sistem yang dibangun di Desa Sukojati yang mendukung pelayanan semakin mudah karena pegawai negeri.

Di sistem yang sama, masyarakat tak hanya diberikan kemudahan untuk mengurus data kependudukannya, tapi juga mengurus 22 urusan yang berbeda.

“Kita lihat tadi sistemnya, kaget saya, saya tahu di Kemendagri ada Anjungan Dukcapil Mandiri, khusus untuk masalah kedukcapilan, tapi tadi saya melihat lebih kompleks lagi, karena bukan hanya masalah kependudukan catatan sipil tetapi juga ada IMB, ada sekitar 22 lebih, sehingga orang cepat untuk memberikan pelayanan publik, cepat sekali, dengan layanan banyak pegawai,” bebernya.

Mendagri menghimbau kepada desa lainnya, perlu belajar dari sistem yang dibangun di desa Sukojati ini, karena memberikan kemudahan pelayanan dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan sumber daya manusia (SDM) sekaligus.

“Tapi yang lebih menarik di sini adalah SDM-nya, membuat SDM bisa mengawasi sistem itu berat, karena membutuhkan latihan, kemauan, ini contoh yang saya lihat. Camat, kepala desanya beliau bisa, tanda tangan elektronik, saya belum sekarang ini, jujur, saya harus belajar dengan Pak Kepala Desa, ini bisa menjadi model,” ujar Mendagri.

Mendagri juga mengalamatkan apresiasinya pada sistem yang dibangun dan inovasi yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Dari mulai bandar udara sebagai pintu kedatangan para wisatawan yang terlihat apik, hingga tata kelola lingkungan yang masih terjaga. Ia pun berharap, inovasi ini dapat direplikasi di daerah lainnya.

“Saya ingin belajar dari Banyuwangi, dan itu direplikasi di daerah lain, kita juga bisa mengambil pelajaran dari yang lain, setelah itu tiru,” pungkasnya.

KEYWORD :

Mendagri Tito Karnavian Smart Kampung Dana Desa Desa Sukojati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :