Jum'at, 19/04/2024 21:09 WIB

Tanggapan Warga Palestina Prihal Pemimpin Baru Israel

Politisi sayap kanan Naftali Bennett menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem 30 Mei 2021. Yonatan Sindel/Pool via Reuters

Gaza, Jurnas.com - Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki pada Kamis (3/6) sebagian besar menolak perubahan dalam pemerintahan Israel, dengan mengatakan pemimpin nasionalis yang akan menggantikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan akan mengejar agenda sayap kanan yang sama.

Naftali Bennett, yang mantan pejabat di organisasi utama pemukim Tepi Barat Israel, akan menjadi pemimpin baru Israel di bawah koalisi tambal sulam yang terjadi pada Rabu.

"Tidak ada perbedaan antara satu pemimpin Israel dan yang lain," kata Ahmed Rezik, 29, seorang pegawai pemerintah di Gaza.

"Mereka baik atau buruk bagi bangsa mereka. Dan ketika itu datang kepada kita, mereka semua jahat, dan mereka semua menolak untuk memberikan hak dan tanah mereka kepada orang-orang Palestina," sambungnya.

Bassem Al-Salhi, seorang perwakilan untuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan Bennett tidak kalah ekstrim dari Netanyahu, menambahkan, "Dia akan memastikan untuk mengungkapkan betapa ekstrim dia di pemerintahan."

Hamas, kelompok Islam yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan tidak ada bedanya siapa yang memerintah Israel.

"Palestina telah melihat lusinan pemerintah Israel sepanjang sejarah, kanan, kiri, tengah, begitu mereka menyebutnya. Tetapi mereka semua bermusuhan ketika menyangkut hak-hak rakyat Palestina kami dan mereka semua memiliki kebijakan ekspansionisme yang bermusuhan," kata juru bicara Hazem Qassem.

Dalam apa yang akan menjadi yang pertama di Israel, koalisi pemerintahan akan mencakup sebuah partai Islam yang dipilih oleh anggota minoritas Arab Israel sebesar 21 persen, yang merupakan warga Palestina berdasarkan budaya dan warisan dan Israel berdasarkan kewarganegaraan.

Pemimpinnya, Mansour Abbas, mengatakan perjanjian koalisi akan membawa lebih dari 53 miliar shekel (US$16 miliar) untuk meningkatkan infrastruktur dan memerangi kejahatan kekerasan di kota-kota Arab.

Tapi dia telah dikritik di Tepi Barat dan Gaza karena berpihak pada apa yang mereka lihat sebagai musuh.

"Dia pengkhianat. Apa yang akan dia lakukan ketika mereka memintanya untuk memilih meluncurkan perang baru di Gaza?" kata Badri Karam, 21, di Gaza. "Apakah dia akan menerimanya, menjadi bagian dari pembunuhan warga Palestina?" (Reuters)

KEYWORD :

Naftali Bennett Israel Warga Gaza Benjamin Netanyahu Tepi Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :