Kamis, 25/04/2024 09:15 WIB

Kementan: Pemerintah Berkomitmen Sejahterakan Peternak

Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan terus berupaya meningkatkan konsumsi protein hewani khususnya daging ayam dan telur di masyarakat.

yahrul saat memberikan arahan langsung pada forum Silaturahmi Peternak dan Puncak Acara Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur 2021 di IPB ICC Bogor, Kamis (3/6).

Bogor, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan, pemerintah bersama asosiasi perunggasan akan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, salah satunya dengan membentuk korporasi.

"Kesejahteraan peternak akan menjadi perhatian yang serius untuk saya. Para Dirjen, segera rumuskan dan korporasikan, bikin sendiri yuk pangannya," kata Syahrul saat memberikan arahan langsung pada forum `Silaturahmi Peternak dan Puncak Acara Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur 2021` di IPB ICC Bogor, Kamis (3/6).

Syahrul mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan terus berupaya meningkatkan konsumsi protein hewani khususnya daging ayam dan telur di masyarakat.

"Kami dukung upaya-upaya ini, tapi kalau bisa jangan iklan-iklan saja, perlu diadakan juga upaya konktet agar hasilnya lebih nyata," ujar Syahrul.

Di tempat yang sama, Menko Perekonomian, Airlangga Hartato juga menilai bahwa salah satu cara untuk bertahan di tengah pandemi covid-19 ini adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh, misalnya dengan rutin mengkonsumsi daging ayam dan telur. Terlebih, harga daging ayam dan telur cukup terjangkau.

"Selain daging dan telur mempunyai harga yang terjangkau, juga mudah didapat dan dapat meningkatkan imunitas tubuh," ucap Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan pemerintah akan mendorong industri perunggasan ke dalam klaster dan juga mendorong program-program percontohan. Hal ini untuk mencari solusi dari berbagai tantangan seperti fluktuasi harga terkait jagung dan juga sistem peternakan ayam yang harus segera diselesaikan.

Terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Petermakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Fini Murfiani menerangkan, sejatinya Ditjen PKH Kementan juga telah mengadakan kampanye konsumsi ayam dan telur ini.

Bahkan, menjadi agenda tahunan dan didukung segenap pelaku usaha yang tergabung dalam banyak wadah organisasi/asosiasi bidang perunggasan. Sebelumnya, kegiatan kampanye ini telah dilakukan di Jakarta dan Bandung dengan membagikan paket ayam dan telur sebanyak 1.000 paket di Jakarta dan 5.000 paket di Bandung.

"Adapun untuk wilayah Bogor, akan dibagikan 1.000 paket ayam dan telur di 5 titik di Kota Bogor," jelas Fini dalam Diskusi Panel soal `Stabilisasi Suplai Demand Ayam & Telur dan Ketersediaan Jagung sebagai Bahan Baku Pakan`.

Selain itu, ada beberapa strategi stabilisasi perunggasan yang dilakukan oleh Ditjen PKH Kementan. Misalnya, mewajibkan pembibit Grand Parent Stock (GPS) lebih dari 30 ribu ekor untuk menyediakan DOC PS dengan porsi paling banyak 20% dari prodiksi kepada pembibit PS eksternal.

Adapun perlindungan terhadap peternak skala mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan mewajibkan pembibit menyediakan DOC FS dengan porsi paling banyak 50% dari produksi sesuai dengan harga dari Permendag dan SNI.

"Intinya ini semua untuk melindungi dan mensejahterakan peternak, terutama peternak rakyat (UMKM)," tutur Fini.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Kesejahteraan Peternak Ditjen PKH




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :