Kamis, 18/04/2024 20:52 WIB

Yudi Latif: Makna 1 Juni Kekuatan untuk Bersatu, Bukan Kekuatan Berkelahi

1 Juni kekuatan untuk bersatu

Seminar Hari Lahir Pancasia 1 Juni di Unhan, Selasa (1/6/2021)

Jakarta, Jurnas.com - Cendekiawan Muda yang pernah memimpin Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyatakan Universitas Pertahanan (Unhan) bisa menjadi pusat pembumian semangat Bung Karno dan Pancasila.

Yudi berharap TNI mampu menjadi lokomotif pemecah kebuntuan di tengah masyarakat.

"Army harus menjadi leaders. Menjadi mobilisasi untuk mengisi negara ini dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang dilakukan Founding Father," kata Yudi Latif.

Ia menyebut saat ini terlihat sudah perpecahan antar-anak bangsa, rasa tidak saling percaya dan sebagainya tumbuh di tengah masyarakat.

"Sebenarnya pada momen seperti ini, kita harapkan Sudirman itu hadir. Di mana kekuatan-kekuatan pertahanan negara jadi kekuatan rekonsiliasi nasional, tetapi tidak ikut campur dalam urusan politik praktis," tambahnya.

Hal ini disampaikan Yudi saat mengisi Seminar Nasional Memperingati Hari Kelahiran Pancasila bertema `Api Semangat Pancasila dalam Bela Negara` yang dilaksanakan di Auditorium Unhan RI, Selasa (1/6/2021).

Yudi mengulas tentang sistem pertahanan dalam perspektif Hari Lahir Pancasila. Ia menjadi narasumber utama bersama Mahasiswa S3 Cohort Unhan, Hasto Kristiyanto yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan.

Menurut Yudi Latif, pemuda Indonesia harus meniru semangat Proklamator RI Bung Karno dalam mengimplementasikan visi negara.

Bung Karno dan bapak bangsa lainnya, menurut Yudi, mampu melihat peluang untuk kemerdekaan RI di tengah gejolak dan tarik-menarik kepentingan kolonialisme.

"Jadi apa artinya 1 Juni soal pertahanan dan keamanan. 1 Juni ini satu khitah soal fitrah tentang apa yang kita maksud sebagai perjuangan. Dalam perjuangan itu bukan hanya bicara kekuatan berkelahi, tetapi kekuatan visi bersama, untuk bersatu" katanya.

Dekan FKN Unhan RI Marsekal Muda Syamsunasir memandang acara ini bisa semakin memperkokoh semangat dan persatuan bangsa. Selain itu, diharapkan bisa menunjukkan kepada bangsa lain, bahwa Indonesia bisa bersatu dengan Pancasila.

"Untuk menjalin persatuan dan kesatuan negara. Jadi momen ini kita buat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa di dunia bisa melihat bahwa Indonesia bisa bersatu di bawah Pancasila," kata Syamsunasir. 

Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya berharap acara ini bisa membangkitkan semangat generasi muda. 

"Semangat kepeloporan kita bagi generasi muda. Di Universitas Pertahanan Kami diajarkan untuk membangun konsepsi, strategi pertahanan yang khas Indonesia. Semangat ini memberikan jiwa kepimpinan kita dalam Pancasila," ungkap Hasto. 

Dia pun berharap, Pancasila bisa menjadi ideologi dunia. 

"Sehingga Pancasila tidak hanya sebagai ideologi bangsa tapi mampu menjadi ideologi dunia dan menjadi jalan tengah solusi berbagai konflik-konflik yang terjadi," kata Hasto.

Sementara, Mahasiswa S3 Unhan Cecep Hidayat menyampaikan bahwa 1 Juni adalah fitrah dalam perjuangan Indonesia. "Pancasila adalah dasar simpul segala keragaman. Kombinasi dari segala kekuatan visi yang beragam. semia menemukan momentumnya pada 1 Juni," kata Cecep. 

Pancasila dianggap sebagai jiwa bangsa, dasar daripada Indonesia merdeka, dan sekaligus pandangan Indonesia bagi dunia menjadi dasar keseluruhan kebijakan pemerintahan  

"Bahwa Pancasila sebagai falsafah bangsa, memberikan landasan idiil terhadap seluruh kebijakan  pemerintahan negara termasuk di dalamnya pertahanan negara," tutur Cecep saat menyampaikan kesimpulan seminar itu.

KEYWORD :

Pancasila Yidi Latif Unhan TNI Bung Karno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :