Ilustrasi negara-negara NATO (foto: Middleeast)
Brussels, Jurnas.com - Para diplomat Belarusia yang berada di markas besar NATO akan dibatasi aksesnya, menyusul aksi pendaratan paksa sebuah pesawat penumpang pemerintah Belarusia.
Belarus bukan anggota NATO, namun selama ini memiliki hubungan dengan aliansi militer sejak 1992 pasca jatuhnya Uni Soviet. Negara itu tetap mempertahankan misi diplomatik untuk NATO sejak 1998.
Personel Belarusia dapat menghadiri seminar dan pertemuan di NATO dan di negara-negara NATO, sebagai bagian dari kemitraan kerja sama yang menangani masalah-masalah seperti pengendalian senjata dan pendidikan militer.
"Kami telah memutuskan untuk membatasi akses personel Belarusia ke markas NATO," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Selasa (1/6), jelang pertemuan para menteri pertahanan dan luar negeri NATO tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pendaratan paksa penerbangan Ryanair dari Athena ke Vilnius awal bulan ini oleh Belarusia, dilakukan untuk menangkap jurnalis pembangkang. Tindakan itu menyebabkan kemarahan di Barat.
Namun, proposal untuk menangguhkan Belarus dari kerja sama bilateral NATO, yang dikenal sebagai Kemitraan untuk Perdamaian, tidak ditanggapi oleh para diplomat pekan lalu, setelah Turki memblokir gagasan itu karena takut memusuhi Rusia, sekutu terdekat Minsk.
NATO Belarusia Markas Besar Pendaratan Paksa