Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo. (Foto: Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan angkat bicara soal langkah manajemen PT Garuda Indonesia yang menerapkan restrukturisasi.
Dimana manajemen menerapkan program pensiun dini bagi karyawannya sebagai salah satu cara mengurangi beban keuangan perusahaan.
Bagi anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, hal ini harus dilihat dengan pikiran dingin. Apalagi, Garuda juga ikut terdampak pandemi Covid-19.
"Saya kira ini ya apa yang dilakukan oleh Garuda ini terkena dampak pandemi. Apalagi seluruh penerbangan bahkan sudah ada yang pailit dan gulung tikar karena pandemi Covid-19," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (31/5).
Politikus PDIP ini mengungkapkan, akibat dari pandemi, Garuda mengalami pengeluaran yang lebih besar dalam biaya operasional dibandingkan pendapatannya. Sehingga, restrukturisasi memang perlu dilakukan sebagai langkah penyelamatan perusahaan penerbangan plat merah kebanggaan Indonesia ini.
"Kondisi yang bisa dipahami sehingga ini seperti buah simalakama. Maju kena mundur kena. Jadi ketika maju resiko pendaragan keuangan terus berlanjut kalau mundur restrukturisasi dengan cara pengurangan pensiun dini bisa dimengerti memang keputusan yang sulit," ungkapnya.
"Ini proses penyelamatan Garuda sebagai perusahaan penerbangan kebanggaan kita. Itu beban begitu berat dimasa lalu ditambah situasi pandemi yang berdampak pada seluruh kehidupan dan paling parah adalah penerbangan jadi bisa dimengerti," lanjut Rahmad.
Dia menambahkan, meski pahit bagi para karyawan tapi memang restrukturisasi perusahaan perlu dilakukan. Pasalnya jika tidak dilakukan maka pilihan harus tutup harus diambil oleh Garuda.
"Ini pilihan sulit tapi harus diambil sehingga yang terbaik diantara kondisi yang tidak ideal. Harapannya industri penerbangan kita bisa tetap eksis," demikian Rahmad Handoyo.
KEYWORD :Warta DPR Komisi IX DPR Pensiun Dini Garuda Indonesia Rahmad Handoyo PDIP Restrukturisasi