Jum'at, 19/04/2024 01:22 WIB

Dubes RI untuk China Ajak Kalbis Institute Pulihkan Ekonomi

Hal itu disampaikan dalam webinar rangkaian kegiatan `Leaders of The Years 2021` bertajuk `Pemulihan Pariwisata Berbasis Sinergisitas Pemerintah, Industri, dan Institusi Pendidikan di Indonesia Pasca Pandemi` beberapa waktu lalu.

Webinar Leaders of The Years 2021 yang dihadiri Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas (Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun melalui wakilnya, Dino Kusnadi, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas antar lembaga baik pemerintahan, swasta, maupun antar negara untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam webinar rangkaian kegiatan `Leaders of The Years 2021` bertajuk `Pemulihan Pariwisata Berbasis Sinergisitas Pemerintah, Industri, dan Institusi Pendidikan di Indonesia Pasca Pandemi` beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dihadiri Assistant Marketing Communications Manager Santika Indonesia Hotel & Resorts Prita Gero, dan Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas.

Dino Kusnadi mengatakan, pengembangan potensi dirasakan sangat penting, terlebih saat ini sangat banyak sekali potensi ekonomi khususnya ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan secara khusus antara Indonesia dan Tiongkok.

Lebih jelas lagi, Dino Kusnadi juga menjelaskan potensi ekonomi digital antar kedua negara, dan khususnya Indonesia yang memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi digital dengan target mencapai US$130 miliar pada 2030.

Pada kesempatan ini pula, Dino Kusnadi ini menekankan pentingnya industri pariwisata, di mana industri memiliki dampak yang sangat besar di saat pandemik covid-19.

Beliau memaparkan berbagai macam strategi pemulihan serta kegiatan promosi guna mendongkrak wisatawan asing ke Indonesia khususnya yang berasal dari Tiongkok. Salah satu strategi yang dibuat adalah pemberintah insentif bebas bea di beberapa usaha pariwisata.

"Kami juga menjalankan dan mempromosikan #WorkFromBali dengan berbagai paket kerjasama, yang diharapkan mamu mendongkrak jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia dan mampu meningkatkan perekonomian pengusaha sehingga mampu mendorong roda perekonomian juga di Indonesia," terang Dino.

Upaya ini disambut oleh Santika Indonesia Hotels & Resorts. Prita Gero memaparkan bahwa pentingnya kolaborasi dan insentif bagi para pelaku industri, hal ini sangat mendukung dalam mendongkrak kondisi dan kesehatan financial bagi pihak swasta.

Hal ini tidak hanya akan membawa dampak baik bagi para pelaku usaha pariwisata namun juga bagi Indonesia. Dengan menambah jumlah wisatawan akan menambah pula tingkat okupansi kamar, sehingga pemulihan ini akan terasa nyata bagi pengusaha pariwisata serta ekonomi kreatif.

"Baik sekali program Work From Bali. Strategi kami adalah menciptakan suasana Bali di seluruh hotel kami. Sekaligus juga dengan melaksanakan kolaborasi khususnya Kompas Group, di mana merupakan group utama perusahaan kami, kami melakukan kerjasama melalui beberapa program televisi dengan harapan mampu memulihkan situasi yang ada," ujar Prita.

Guna mendukung hal-hal tersebut, Kalbis Institute merepson secara aktif guna menyiapkan lulusan yang siap kerja dan siap mendukung program pemulihan pariwisata yang dicanangkan pemerintah.

Salah satu yang telah dilakukan oleh Kalbis Institute adalah meyiapkan program Master of Management in Hotel Management. Melalui program ini, lulusan Kalbis Institute akan memiliki kemampuan analisis serta pengembangan proyeksi pariwisata kedepannya.

Selain itu, Kalbis Institute juga menyiapkan program MM in Retailing bekerjasama dengan People Skills Asia dari Singapore dan APRA dari Malaysia, MM-MBA Business Strategy bekerjasama dengan APRA yang berkoneksi dengan University of York St. John, United Kingdom, MM in Digital Business and FinTech, MM in Entrepreneurship and Innovation, MM in Digital Marketing, dan MM in Sustainable Development.

Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menyiapkan SDM Unggul yang dipersiapkan dalam memulihkan perekonomian di Indonesia pasca Pandemik Covid-19.

"Dengan itu semua kami berharap setiap mahasiswa mampu memiliki soft skills yang baik dan sesuai dengan kebutuhan industri. Karena saya percaya bahwa hard skill mampu digantikan dengan keberadaan mesin dan teknologi, tapi tidak bagi soft skills, sehingga saya percaya bahwa soft skills adalah hard skills di masa depan, dan kami mau lulusan Kalbis Institute memiliki itu semua," tutur Naik Henokh Parmenas.

KEYWORD :

Kalbis Institute Dubes RI untuk China Pemulihan Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :