Sabtu, 20/04/2024 12:35 WIB

Hamas Sebut Mampu Luncurkan Ratusan Rudal Gempur Israel dalam Semenit

Rezim Israel kemudian memulai serangan militer brutal terhadap daerah sipil di Jalur Gaza yang dikepung awal bulan ini, menargetkan gedung-gedung tinggi perumahan apartemen perumahan dan kantor media.

Roket ditembakkan selama latihan militer oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas dan sesama faksi di Kota Gaza pada 29 Desember 2020. (Foto: AFP)

Yerusalem, Jurnas.com - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar mengatakan gerakan perlawanan di Jalur Gaza mampu meluncurkan ratusan rudal dengan kisaran hingga 200 km menuju wilayah yang diduduki Israel dalam satu menit.

"Perlawanan memiliki kemampuan untuk memecat ratusan rudal dengan kisaran 100-200 kilometer per menit di musuh Zionis," kata Sinwar pada pengarahan pers pada Rabu, menambahkan bahwa apa yang ditunjukkan resistensi di Gaza bertahan hanya sebagian kecil dari kemampuannya.

Eskalasi terbaru dipicu pasukan Israel yang mencoba memaksa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah dari Yerusalem al-Quds yang diduduki, diikuti serangan kekerasan terhadap para penyembah di Masjid Al-Aqsa yang suci selama bulan puasa Suci dari Ramadan.

Rezim Israel kemudian memulai serangan militer brutal terhadap daerah sipil di Jalur Gaza yang dikepung awal bulan ini, menargetkan gedung-gedung tinggi perumahan apartemen perumahan dan kantor media.

Gerakan resistensi di Gaza merespons dengan meluncurkan lebih dari 4.000 roket dan rudal menuju wilayah-wilayah yang diduduki Israel.

Sinwar mencatat bahwa, menjelang akhir perang, Hamas membatalkan rencana untuk Brigades Ezzedine Al-Qassam, sayap militer Gerakan itu, untuk secara efektif mengakhiri agresi Israel dengan meluncurkan 300 rudal dalam waktu satu di wilayah yang diduduki.

Rezim Israel gagal menerapkan skema atau posisi resistance pit, termasuk gudang rudal Hamas, katanya, menolak klaim Israel bahwa terowongan yang dibangun Hamas rusak dalam pemboman Israel.

Terowongan digunakan untuk mentransfer barang-barang kemanusiaan ke Gaza yang diblokade. "Kami memiliki lebih dari 500 km terowongan di Jalur Gaza, dan kerusakannya tidak lebih dari lima persen," katanya.

Rezim Israel gagal menerapkan skema atau posisi resistance pit, termasuk gudang rudal Hamas, katanya, menolak klaim Israel bahwa terowongan yang dibangun Hamas rusak dalam pemboman Israel.

Terowongan digunakan untuk mentransfer barang-barang kemanusiaan ke Gaza yang diblokade. "Kami memiliki lebih dari 500 km terowongan di Jalur Gaza, dan kerusakannya tidak lebih dari lima persen," katanya.

Rezim telah melakukan empat perang grosir terhadap Gaza, tiga pada tahun 2000-an yang masing-masing menewaskan ribuan Gaza, dan yang terbaru 12 hari yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk 66 anak dan 39 wanita.

Sinwar menekankan bahwa bangsa Palestina tidak akan menghentikan resistensi sampai kemenangan. "Bentuk seluruh Timur Tengah akan berubah, dan musuh Zionis akan melihat massa orang-orang kita bangkit dengan kemenangan di Al-Aqsa dan Al-Quds," katanya.

Pemimpin Hamas juga mencatat bahwa resistance memiliki 10.000 orang siap untuk mati untuk membela masjid al-Aqsa.

Di tempat lain dalam sambutannya, Sinwar menolak apa yang disebut solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, menekankan, "yang disebut koeksistensi di dalam tanah Palestina telah jatuh selamanya."

Dia juga berterima kasih kepada Republik Islam Iran karena dukungan habis-habisan untuk gerakan perlawantan. (Press TV)

KEYWORD :

Hamas Yahya Sinwar Agresi Israel Jalur Gaza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :