Kamis, 25/04/2024 07:20 WIB

Yeremy Pino, Titisan Arjen Robben Calon Mimpi Buruk MU

Nama Yeremy Pino patut mendapatkan perhatian khusus dari barisan bek Manchester United, ketika timnya, Villareal akan berhadapan dengan Setan Merah dalam final Liga Europa.

Yeremy Pino (Elpais)

Jakarta, Jurnas.com - Nama Yeremy Pino patut mendapatkan perhatian khusus dari barisan bek Manchester United, ketika timnya, Villareal akan berhadapan dengan Setan Merah dalam final Liga Europa.

Pemain 18 tahun ini bukan saja disebut-sebut sebagai titisan legenda Belanda, Arjen Robben berkat aksi apiknya di sektor sayap, namun juga memiliki sederet catatan emas di usia yang cukup belia.

Musim ini, Yeremy mengakhiri La Liga musim 2020/2021 sebagai pemain termuda di abad 21 yang mencetak gol tandang liga, ketika melawan raksasa Spanyol Real Madrid.

Dia juga berpeluang membukukan sejumlah rekor lain jika mampu mengantarkan klub berjuluk Kapal Selam Kuning menjuarai Liga Europa sebagai pemain termuda. Rekor ini masih dipegang oleh Robin van Persie, yang sukses memenangkan Piala UEFA bersama Feyenoord pada 2002 silam.

Musim 2020/2021 tidak berjalan mulus bagi Pino. Dia absen di bulan pembukaan musim karena divonis mengidap Covid-19. Dua hari pasca merayakan ulang tahunnya ke-18, Pino melakoni debut dengan tim utama melawan Sivasspor.

Seminggu kemudian, Pino kembali menunjukkan kualitas alaminya. Tendangan kerasnya menghujam gawang Qarabag, sekaligus menjadi gol pertamanya di tim senior. Selanjutnya, pelatih Unai Emery juga memberinya kesempatan debut di La Liga.

"Sebenarnya saya tidak menduganya," tutur Yeremy saat ditanya tentang keberhasilannya menembus tim senior Villareal dikutip dari Goal pada Rabu (26/5).

"Saya mencoba melakukan yang terbaik yang saya bisa dan dia (Emery) terus memberi saya peluang," lanjut dia.

"Pada akhirnya, Anda memiliki begitu banyak keinginan dan begitu banyak antusiasme sehingga Anda tumbuh karena semuanya berjalan dengan baik. Pelatih dan klub sangat percaya pada akademi dan itu terlihat."

Sejak diberi peluang melakoni debut, Pino telah menyarangkan tujuh gol di semua kampanye Villareal musim ini. Dia mencetak rata-rata satu gol setiap 170 menit.

Performa apik ini sekaligus memicu kepergian Take Kubo, pemain muda yang dipinjam klub dari Real Madrid. Kubo memilih menyudahi kesepakatan peminjamannya pada Januari untuk bergabung dengan Getafe.

Satu hal yang membuat Yeremy menjadi momok yang menakutkan bagi lawan Villareal ialah keberaniannya menghadapi bek lawan dalam situasi satu lawan satu. Dia juga percaya diri memotong dari kiri ke kaki kanan dalam posisi menembak. Inilah yang membuatnya pantas diberi predikat titisan Arjen Robben.

Bicara soal ketertarikan Yeremy terhadap sepak bola, dia baru tergabung dengan akademi sepak bola pada usia 11 tahun. Usia yang tidak lagi dini untuk belajar mengolah si kulit bundar. Ketika itu, dia dikontrak oleh klub kota kelahirannya, Las Palmas.

Dia pertama kali menjadi perhatian tim di daratan Spanyol selama turnamen nasional untuk tim regional pada usia 14 tahun. Saat itu, pemain lincah ini tampil membela Kepulauan Canary, yang pada akhirnya membuat Villarreal dan Barcelona kepincut.

Tak lama kemudian, tawaran dari kedua klub La Liga itu muncul. La Masia dengan daya tariknya dan sejarah melahirkan pemain berbakat tampak tidak sulit untuk menjerat Yeremy. Namun secara mengejutkan Yeremy malah memilih Miralcamp, Villarreal.

Keputusan itu terbukti tepat. Sang remaja bersinar dalam perjalanannya melalui barisan pemuda di Castellon, dan melakukan debutnya untuk Villarreal C di kasta keempat sepak bola Spanyol pada usia 16 tahun.

"Yeremy menonjol karena karakternya," kata asisten pelatih Villarreal U-23, Nando Martinez, kepada El Pais. "Semakin sulit tantangannya, semakin mampu dia menunjukkan potensinya."

"Dia mempertahankan esensi saat dia bermain di jalanan sebagai seorang anak. Selain itu, dia hidup untuk sepak bola, dan setiap hari memastikan dia mendapatkan pelatihan, nutrisi, dan istirahat tambahan yang tepat," lanjut Nando.

"Yeremy telah, dan, merupakan, berkah bagi para pelatihnya."

Selain membuktikan pemain yang menonjol di level klub, pemain sayap itu juga menjadi pemain reguler di berbagai kelompok usia Spanyol, meskipun bersama La Rojita dia pernah mengalami salah satu momen terburuk dalam karirnya.

Kendati masuk dalam skuat Spanyol untuk Piala Dunia U-17 pada 2019 silam di Brasil, dia tidak pernah mendapat kesempatan bermain. Malah, Yeremy mendapatkan insiden malang dan menakutkan dengan bintang muda Barcelona, Pedri.

Selama sesi latihan menjelang turnamen, Yeremy dijegal keras oleh Pedri yang menyebabkannya terkapar. Situasi itu diyakini berpotensi mengancam karier Yeremy kala itu. Karenanya, Yeremy disarankan pulang dan memulihkan diri.

Dan 18 bulan kemudian, Yeremy akan menjadi bagian dari skuat Spanyol untuk babak sistem gugur Kejuaraan Eropa U-21, dimulai dengan perempat final melawan Kroasia, dan masih berpeluang memperebutkan tempat di Olimpiade musim panas ini.

KEYWORD :

Yeremy Pino Manchester United vs Villareal Final Liga Europa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :