Selasa, 23/04/2024 16:53 WIB

2020, Laba PLN Naik jadi Rp5,9 Triliun

Laba bersih PLN tahun 2020 sebenarnya bisa bertambah Rp13,6 triliun apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealized loss selisih kurs

Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Meski di tengah masa pemulihan imbas dari pandemi Covid-19, kinerja keuangan PT PLN meningkat. Hal ini diklaim karena efisiensi di sisi teknis dan operasional serta inovasi melalui program transformasi sejak April 2020.

Sepanjang tahun 2020, Laba BUMN pengelola kelistrikan ini naik 38,6% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp5,9 triliun atau naik Rp 1,6 triliun dibandingkan laba bersih pada 2019 sebesar Rp4,3 triliun.

Hal tersebut terlihat pada laporan keuangan tahun 2020 yang diaudit Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan opini tanpa modifikasian yang dirilis, Senin (24/5/2021).

Laba bersih PLN tahun 2020 sebenarnya bisa bertambah Rp13,6 triliun apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealized loss selisih kurs Rp7,7 triliun serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan Rp5,9 triliun jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72.

Tahun lalu, PLN berhasil membukukan pendapatan usaha Rp 345,4 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 triliun, termasuk subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 triliun untuk membantu 33 juta pelanggan.

Selain itu, terdapat pendapatan subsidi Rp 48,0 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.

“Pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi PLN yang berfokus pada peningkatan pendapatan dan menurunkan biaya pokok penyediaan, serta peningkatan layanan. Korporasi beralih dari strategi supply driven ke demand driven, inovasi menciptakan kebutuhan dari pelanggan baru dan existing, dan digitalisasi untuk menekan biaya pokok penyediaan listrik," kata Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam keterangannya di Jakarta.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan dan pelayanan kepada pelanggan, PLN juga mengembangkan lini usaha di luar kelistrikan dan melakukan optimalisasi aset PLN, antara lain membangun layanan internet dan infrastruktur kendaraan listrik.

Kemudahan layanan dilakukan melalui Super Apps PLN Mobile. Dengan Super Apps PLN Mobile, layanan PLN kini menyatu dan terkonsolidasi, sehingga pelanggan dapat menggunakannya dengan mudah dan cepat.

Zulkifli menambahkan, selain upaya efisiensi, korporasi yang dipimpinnya juga meningkatkan pengelolaan berbasis good corporate governance (GCG), pengendalian likuiditas yang ketat, memperkuat pengelolaan manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan yang hati-hati.

Dengan seluruh langkah efisiensi dan penghematan, sepanjang 2020, PLN mampu menurunkan beban usaha secara signifikan. Beban usaha pada 2019 mencapai Rp 315,4 triliun, sedangkan pada 2020 turun menjadi Rp 301 triliun.

KEYWORD :

PLN Laba Zulkifli Zaini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :