Jum'at, 26/04/2024 02:43 WIB

Golkar Sikapi Survei Puspoll, Zulfikar Arse: Publik Hendaki Wajah Baru di 2024

Parpol adalah pengusul nama pasangan calon presiden.

Zulfikar Arse, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar

Jakarta, Jurnas.com - Politikus Partai Golkar Zulfikar Arse menilai hasil survei tentang elektabilitas figur kandidat capres yang dirilis Puspoll Indonesia menggambarkan bahwa publik sejatinya ingin wajah baru dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Yang menarik dari survei Puspoll yang dipaparkan Bung Muslimin (Direktur Puspoll Indonesia), bagi saya masyarakat ingin wajah baru. Kalau tadi ditemukan Pak Prabowo Subianto teratas. Tapi sebenarnya kalau diakumulasi semua, lebih banyak yang tidak menghendaki (Prabowo)," ungkap Zulfikar Arse menanggapi rilis Survei Puspoll Indonesia, Minggu (23/5/2021).

Zulfikar yang merupakan Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar menjelaskan, responden survei Puspoll yang tidak menghendaki Prabowo itu terpolarisasi ke sosok baru, khususnya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dari sana sudah terbaca bahwa masyarakat lebih ingin wajah baru.

"Kalau dikaitkan dengan partai saya (Golkar) termasuk ketua umum saya Pak Airlangga Hartarto punya peluang sebagai wajah baru," ungkap Zulfikar.

Wakil Rakyat dari Dapil Jatim III (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso) ini menyebut posisi Parpol harus dilihat sebagai salah satu penentu, karena Parpol adalah pengusul nama pasangan calon presiden.

"Tadi bung Muslim juga mengatakan bahwa yang mengusulkan itu kan partai, masyarakat boleh punya persepsi. Nah pak Airlangga punya suara. Dari kursi Golkar itu tinggal sedikit lagi maksimal dua partai cukup (mengusung pasangan capres-cawapres)," jelasnya.

Selain itu, Zulfikar juga menyebut elektabilitas dan popularitas Airlangga Hartato lambat laun akan naik terus, seiring kinerja Airlangga yang terus memberi manfaay bagi rakyat.

Sebab sejauh ini partai Golkar belum benar-benar bekerja, namun sosok Airlangga sudah muncul di benak publik.

"Pak Airlangga juga belum deklarasi karena ingin menghadirkan kinerja dan prestasi untuk rakyat melalui jabatannya, baik di partai maupun di luar partai (Menko Perekonomian). Kalau benar-benar punya karya dan prestasi, maka pantas dan patutlah kemudian maju," jelas Zulfikar.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja memaparkan hasil survei elektabilitas Calon Presiden, bahwa Prabowo Subianto tertinggi dengan elektabilitas 20,9 persen. Disusul Anies Baswedan (15,4 persen), Ganjar Pranowo (13,8 persen), Sandiaga Uno (7,1 persen), dan Ridwal Kamil (4,9 persen).

"Jawaban soal elektabilitas figur Capres ini didapat saat responden kami tanya, kalau pilpres dilakukan hari ini, siapa yang dipilih," kata Muslimin.

Lantas survei Kepantasan Menjadi Calon Presiden:

Prabowo Subianto dengan 66,2 persen; Anies Baswedan (60,1 persen); Sandiaga Uno (50,8 persen); Ridwan Kamil (45,8 persen); Ganjar Pranowo (43,4 persen).

Paling Pantas Menjadi Wakil Presiden:

Sandiaga Uno (54,4 persen); Anies Baswedan (48,7 persen); Ganjar Pranowo (40 persen).

Elektabilitas Ketum Parpol

Prabowo Subianto (Gerindra) 32,1 persen
Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) 11,8 persen
Megawati Soekarnoputri (PDIP) 7,4 persen
Muhaimin lskandar (PKB) 4,7 persen
Airlangga Hartarto (Golkar) 4,6 persen
Surya Paloh (NasDem) 4,2 persen
Ahmad Syaikhu (PKS) 2,1 persen
Suharso Monoarfa (PPP) 1,4 persen
Anis Matta (Gelora) 1,3 persen
Harry Tanoesoedibjo (Perindo) 1,1 persen
Zulkifli Hasan (PAN) 1,1 persen
Yusril Ihza Mahendra (PBB) 1,1 persen
Grace Natalie (PSI) 1,0 persen
Diaz Hendropriyo (PKPI) 0,3 persen
Osman Sapta Odang (Hanura) 0,3 persen.

 

KEYWORD :

Golkar Zulfikar Arse Puspoll Indonesia Muslimin Tanja Pilpres 2024 Airlangga Hartarto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :