Rabu, 24/04/2024 08:28 WIB

Ananta Wahana: Restrukturisasi Pertamina Harus Perkuat Kemandirian Energi

memangkas jumlah anak perusahaan dari 127 menjadi 12 perusahaan.

Ananta Wahana, Anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Banten III

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana, mendukung restrukturisasi PT. Pertamina (Persero) dengan syarat harus memberi dampak nyata terhadap kemandirian energi nasional dan kesejahteraan rakyat.

"Restrukturisasi harus punya dampak langsung terhadap kemandirian energi dan dapat efektif mengurangi ketergantungan impor untuk konsumsi dalam negeri," kata Ananta dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kamis (20/5/2021).

Dalam RDP itu, Nicke Widyawati terlebih dulu membeberkan restrukturisasi di internal perusahaan migas pelat merah yang telah mengubah struktural perusahaan.

Restrukturisasi dilakukan dengan memangkas jumlah anak perusahaan dari 127 menjadi 12 perusahaan. Adapun 12 anak perusahaan itu dikelola oleh enam subholding Pertamina yang dibentuk sejak tahun lalu.

Nicke Widyawati menyebut restrukturisasi ini sebagai kelanjutan dari perampingan yang telah berjalan sebelumnya pada Juni 2020. Hal ini sejalan dengan telah ditetapkannya Pertamina sebagai induk atau holding BUMN Energi di Indonesia.

"Di bawah Pertamina ini ada enam subholding. Jadi tadinya ada 127 anak perusahaan, sekarang dengan struktur baru ada 12 perusahaan," kata Nicke dalam RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima di Senayan, Jakarta, Kamis (20/05/2021).

Atas rencana ini, Ananta Wahana berharap Pertamina bisa memberi dampak nyata di tengah berbagai kesulitan akibat pandemi covid-19, khususnya dampak nyata kepada stakeholder yang sesungguhnya, yaitu rakyat Indonesia.

Wakil rakyat asal Dapil Banten III membeberkan data, setidaknya ada 8 lini bisnis anak serta cucu perusahaan Pertamina seperti Migas, bisnis Kesehatan dan Rumah Sakit, penerbangan, asuransi, properti, perhotelan, minimarket hingga bisnis pendingin ruangan.

Setiap lini bisnis itu dijalankan oleh anak serta cucu usaha yang berbeda-beda, dan memang menjadikan Pertamina sebagai BUMN dengan lini bisnis salah satu yang terbanyak.

Oleh karena itu, dalam sesi pendalaman Ananta Wahana meminta Dirut untuk menyebut 3 saja perusahaan yang jika harus dipilih akan diprioritaskan oleh Pertamina.

Selain itu, Ananta mengungkapkan beberapa silang pendapat antara Komisaris Utama Pertamina dengan Pertamina sendiri, lalu Presiden yang sempat memecat petinggi Pertamina.

"Ini semua terjadi karena terlalu luasnya lini usaha Pertamina," kata dia.

Di akhir penyampaiannya, Ananta sempat menyinggung soal PERTAMINI. Ananta mempertanyakan bahwa banyak sekali POM-POM bensin mini milik rakyat di sepanjang jalur linta Jawa dari Jakarta, Tangerang hingga ke Madiun dan Banyuwangi.

Entah itu legal atau ilegal, menurut Ananta Pertamina seharusnya bisa semakin ikut meningkatkan pemberdayaan rakyat UMKM lewat perluasan partisipasi dalam pengadaan SPBU PERTAMINI atau PERTASHOP.

"Sebab faktanya Pertamina memang punya lini bisnis yang khusus menggandeng UMKM sebagai mitra pengadaan BBM di daerah-daerah. Hal ini penting dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan apalagi di tengah masa pandemi," tandas Ananta Wahana, Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Banten III.

KEYWORD :

restrukturisasi Pertamina Ananta Wahana Komisi VI DPR Nicke Widyawati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :