Sabtu, 20/04/2024 16:28 WIB

KNKT Berharap Penanganan Covid-19 Terminal Tirtonadi Ditingkatkan

Terminal Tirtonadi juga memperketat pengawasan selama 24 jam, terutama pada masa peniadaan mudik Lebaran 1442 H/2021 yang dimulai 6 hingga 17 Mei ini.

Proses tes GeNose penumpang bus di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah. Foto: jurnas.com

Solo, Jurnas.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap agar pelayanan penanganan Covid-19 di Terminal Tipe A Tritonadi, Solo, Jawa Tengah, terus ditingkatkan. KNKT juga akan membuat standarisasi penanganan Covid-19 yang diharapkan dapat diterapkan di seluruh terminal angkutan umum di seluruh Indonesia.

“Dari beberapa terminal yang disurvei oleh KNKT, penanganan Covid-19 di Terminal Tirtonadi masih yang terbaik hingga saat ini. Meskipun demikian, KNKT melihat masih perlu ada peningkatan lagi agar pencegahan penyebaran Covid-19 melalui terminal ini lebih efektif,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat berkunjung ke Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021).

Soerjanto mengatakan, di era pandemi seperti sekarang, bertransportasi tidak hanya harus selamat dan aman sampai tujuan, tetapi juga harus sehat. “Sebab percuma saja kalau hanya selamat dan aman sampai tujuan kalau ternyata sakit atau terpapar Covid-19,” kata Soerjanto.

Untuk itu, Soerjanto mewanti-wanti agar seluruh penumpang yang datang dan pergi melalui Terminal Tirtonadi harus betul-betul sehat dan bebas dari Covid-19, sehingga tidak membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

“Upaya terminal Tirtonadi yang menyediakan fasilitas pengecekan suhu tubuh, GeNose, ruang isolasi, dan posko kesehatan patut diapresiasi, tapi kalau bisa ditambah lagi dengan mitigasi orang yang terindikasi terpapar Covid-19, berikut juga teman-teman satu busnya harus ditangani betul. Jangan dilepas begitu saja,” katanya.

Memang konsekuensinya, tugas pengelola terminal akan bertambah, baik tenaga maupun dananya, misalnya memberi makan mereka selama masa isolasi sementara di terminal sambil menunggu tenaga kesehatan atau Satgas Covid-19 datang menjemput mereka.

Kepala Terminal Tirtonadi Solo Joko Sutriyanto mengatakan, di terminal bus Tirtonadi sudah sejak lama menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi para penumpang yang datang dan pergi dari terminal itu.

“Bahkan saat ini kami sudah menyediakan fasilitas tes GeNose C19 untuk mendeteksi penumpang yang terpapar Covid-19. Tesnya masih dilakukan secara random sampling hanya kepada penumpang yang turun, tidak dilakukan kepada penumpang yang akan berangat,” kata Joko.

Terminal Tirtonadi juga memperketat pengawasan selama 24 jam, terutama pada masa peniadaan mudik Lebaran 1442 H/2021 yang dimulai 6 hingga 17 Mei ini. Pengetatan lebih ke arah protokol kesehatan, di antaranya cek suhu, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tes GeNose.

Selama masa pengetatan, bus yang diizinkan beroperasi juga hanya yang berstiker khusus dari Kementerian Perhubungan. Pemberian stiker khusus guna memastikan bus tidak mengangkut pemudik.  Melainkan perjalanan khusus, di antaranya urusan kedinasan dan orang sakit, dan sebagainya.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPTD wilayah X Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta, Eko Agus Susanto mengatakan salah satu alasan tes GeNose masih terbatas hanya kepada penumpang yang turun dan hanya sampling saja adalah karena keterbatasan SDM dan alat yang tersedia.

“Saat ini saja plastik yang tes Covid-19 dengan cara ditiup persediaannya sudah sangat menipis. Sementara permintaan penambahan plastik itu masih belum bisa dipenuhi,” ujarnya.

Terkait saran KNKT agar melakukan isolasi sementara dan memberi makan serta minum terhadap rombongan atau satu bus jika terdapat salah satu penumpangnya terpapar Covid-19, Eko mengaku masih belum dapat dilakukan karena memang tida memiliki anggaran untuk itu.

“Tapi saran KNKT kami akan jadikan masukan untuk diskusikan dengan para pimpinan, bai di pusat maupun dengan pejabat daerah,” kata Eko.

KEYWORD :

terminal tirtonadi knkt covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :