Kamis, 25/04/2024 23:10 WIB

Angkasa Pura II Percepat Transformasi Digital Bandara

Kondisi pandemi seperti sekarang, menjadi momentum  ini momentum untuk konsolidasi. Momentum covid mendorong perubahan operasi dan pelayanan secara online.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Foto: jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - PT Angkasa Pura II (AP II) mempercepat transformasi digital di bandara-bandara yang dikelolanya. Percepatan ini terkait pandemi Covid-19 yang membuat berbagai layanan menuntut lebih banyak dilakukan secara online.

“Pandemi covid-19 membuat perseroan memutuskan untuk mempercepat digitalisasi layanan di bandara, sebab selama masa pandemi hampir semua kegiatan dilakukan secara online,” kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin yang dipantau jurnas.com via webinar di Jakarta, Senin (26/4/2021).

Sejak 2016, BUMN Kebandarudaraan ini memang getol melakukan digitalisasi berbagai layanan di bandara. Langkah ini merupakan program strategic transformation AP II yang ditargetkan selesai pada 2024 mendatang.

Program tersebut dibagi menjadi dua tahap yakni 2016-2020 yang fokus pada pembangunan budaya perusahaan dan dasar digitalisasi.

“Khusus 2020-2024 masuk ke era industri 4.0 dimana seluruh layanan perusahaan bertransformasi ke arah industri digital dengan target menjadi pemimpin pasar operator bandara di ASEAN,” katanya.

Menurutnya, dalam kondisi pandemi seperti sekarang, menjadi momentum  ini momentum untuk konsolidasi. Momentum covid mendorong perubahan operasi dan pelayanan secara online.

Telah banyak digitalisasi yang telah dilakukan AP II, diantaranya adalah program QR Code dan facial recognition dalam proses check in yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, digitalisasi listrik, digitalisasi avtur, dan yang terbaru adalah mengeluarkan platform digital bernama Travelin. Aplikasi digital ini bisa dinikmati oleh penumpang pesawat dan para pengunjung bandara.

Beberapa layanan yang bisa dinikmati melalui platform ini antara lain layanan E-check in, Booking Flight dan hotel, transportasi bandara, destinasi wisata, top up pulsa, hingga layanan entertainment seperti streaming film.

"Harapannya pengalaman yang lebih baik. Ada mobile check in, bayar cicilan motor, bayar listrik dan lain-lain sudah disiapkan integrasi dengan multi operator," katanya.

Pada kesempatan tersebut Awaluddin menjelaskan bahwa investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan digitalisasi ini tidak terlalu besar. Diperkirakan hanya sekitar 10% hingga 15% dari belanja modal (Capex) perseroan.

"Kalau biaya berkisar antara 10% sampai 15% dari capex,” jelasnya.

KEYWORD :

AP II digitalisasi travelin pandemi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :