Kamis, 25/04/2024 19:56 WIB

Penolak Holding Ultra Mikro Ramaikan Tagar SinergiUMKMTanpaHOLDING

Dari dulu udah bersinergi. Kenapa mendadak ngotot bikin holding untuk UMKM

Tagar penolakan holding ultra mikro

Jakarta, Jurnas.com -  Rencana pemerintah membentuk holding ultra mikro menuai banyak penolakan.

Bahkak jagad media sosial, khusianya twitter mendadak ramai dengan tanda pagar (tagar) atau Hashtag #SinergiUMKMTanpaHolding, Minggu (25/4) malam.

Sejumlah akun mencuit tagar ini lalu mengkaitkannya dengan agenda holding ultra mikro yang direncanakan pemerintah.

Akun @SukmaUpinIpin misalnya mempertanyakan alasan pemerintah mendesak rencana holding ultra mikro. Pasalnya, jika hanya ingin mendorong peningkatan UMKM, masing-masing BUMN terkait (BRI, Pegadaian-PNM) cukup dengan melakukan sinergi.

"Dari dulu udah bersinergi. Kenapa mendadak ngotot bikin holding untuk UMKM?" tanya dia.

Lain halnya dengan akun @hersubenoali. Akun ini justru fokus melihat masalah UMKM tidak semata-mata pada modal. Cuitannya menyebut masalah UMKM ada pada Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM dan pemasaran.

Sebagian cuitan juga disertai dengan poster digital bertema penolakan holding. Beberapa poster menampilkan sejumlah nama anggota DPR dan Ekonom. Mereka diantaranya Edhie Baskoro `Ibas` Yudhoyono (Demokrat), Kamrussamad dan Heri Gunawan (Gerindra), serta Anis Byarwati (PKS). Sementara para ekonom diwakili oleh Faisal Basri, Piter Abdullah (CORE Indonesia) dan Nailul Huda (INDEF)

Hingga Pkl 20.00 WIB tercatat sudah sekitar 1.000 cuitan bertagar #SinergiUMKMTanpaHolding. Jumlah ini tampak terus bertambah seiring dengan perkembangan waktu.

Belum diketahui pasti apa motif para pendengung (Buzzer) melakukan hal ini. Akan tetapi, hampir dapat dipastikan tagar ini berkaitan erat dengan upaya penolakan holding ultra mikro yang riuh belakangan ini.

KEYWORD :

Holding Ultra Mikro BUMN UMKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :