Presiden China Xi Jinping (Foto: Xinhua)
Beijing, Jurnas.com - Presiden China Xi Jinping menyerukan penolakan terhadap struktur kekuasaan hegemonik dalam pemerintahan global, di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing atas berbagai masalah termasuk dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Berbicara dalam Forum Boao tahunan untuk Asia, Xi mengkritik upaya beberapa negara untuk membangun penghalang, dan upaya pemisahan yang menurutnya akan merugikan orang lain dan tidak menguntungkan siapa pun.
China telah lama menyerukan reformasi sistem pemerintahan global, untuk lebih mencerminkan perspektif dan nilai yang lebih beragam dari komunitas internasional, termasuk komunitas internasionalnya sendiri, dari pada beberapa negara besar.
Negeri Tirai Bambu juga telah berulang kali bentrok dengan pemangku kepentingan terbesar dalam pemerintahan dunia, khususnya Amerika Serikat, karena berbagai masalah mulai dari hak asasi manusia hingga pengaruh ekonomi China atas negara lain.
"Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni," kata Xi dalam sambutannya dikutip dari Reuters pada Selasa (20/4).
"Sebuah negara besar harus terlihat seperti negara besar dengan menunjukkan bahwa ia memikul lebih banyak tanggung jawab," sambung dia.
Di saat Xi tidak menyebut negara mana pun dalam pidatonya, para pejabat China belakangan ini merujuk pada hegemoni AS dalam perdagangan dan geopolitik.
China Sistem Hegemoni Pemerintahan Global Amerika Serikat