Sabtu, 20/04/2024 15:35 WIB

Iran Mulai Pengayaan Uranium 60 Persen di Fasilitas Nuklir Natanz

Para ilmuwan Iran telah berhasil mulai memperkaya 60 persen uranium pada pukul 12.40 pagi (20:10 GMT pada hari Kamis).

Kerusakan yang terjadi pada gudang yang sedang dibangun di kompleks nuklir Natanz Iran di bagian tengah negara itu. (via Nournews.ir)

Teheran, Jurnas.com - Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, Teheran telah memulai pengayaan uranium 60 persen di fasilitas nuklir Natanz, beberapa hari setelah ledakan di situs yang dituduhkan Teheran pada Israel.

"Kami sekarang mendapatkan sembilan gram (hampir sepertiga ons) per jam," ujarnya di televisi pemerintah, setelah kantor berita Tasnim melaporkan bahwa produksi sedang berlangsung di fasilitas nuklir Natanz.

Sebelumnya, Ketua parlemen Iran Mohammad Qalibaf, mengatakan para ilmuwan Iran telah berhasil mulai memperkaya 60 persen uranium pada pukul 12.40 pagi (20:10 GMT pada hari Kamis). Pernyataan tersebut tidak merinci jumlah yang direncanakan untuk diperkaya oleh Iran.

Namun, kemungkinan akan meningkatkan ketegangan bahkan ketika Iran bernegosiasi dengan kekuatan dunia di Wina mengenai cara untuk memungkinkan Amerika Serikat (AS) kembali ke perjanjian dan mencabut sanksi ekonomi yang dihadapinya.

Pengumuman tersebut juga menandai peningkatan yang signifikan setelah sabotase yang merusak sentrifugal dalam serangan akhir pekan lalu.

Sementara Israel yang belum mengaku melakukan tindakan tersebut secara luas diduga telah melakukan sabotase yang masih belum dapat dijelaskan di Natanz, situs pengayaan utama Iran.

"Keinginan bangsa Iran adalah pembuat keajaiban dan itu akan meredakan konspirasi apapun," kata Qalibaf yang dikutip televisi pemerintah.

Sementara 60 persen lebih tinggi dari tingkat mana pun yang diperkaya uranium Iran sebelumnya, itu masih lebih rendah dari tingkat senjata 90 persen.

Iran memperkaya hingga 20 persen  bahkan itu adalah langkah teknis singkat menuju tingkat senjata. Kesepakatan itu membatasi pengayaan Iran menjadi 3,67 persen.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji tidak akan pernah mengizinkan Teheran memperoleh senjata nuklir dan negaranya telah dua kali terlebih dahulu membom negara-negara Timur Tengah untuk menghentikan program atom mereka.

Teheran telah menyatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai dan tidak bertujuan untuk membuat bom atom. (Aljazeera)

KEYWORD :

Fasilitas Nuklir Natanz Iran Israel Amerika Serikat Pengayaan Uranium




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :