Jum'at, 26/04/2024 04:51 WIB

Konsep Microgreen Cocok untuk Kembangkan Peluang Usaha Tanaman Hias

Konsep tanam microgreen memiliki keunggulan pada umur panen yang lebih cepat.

Manfaat pekarangan rumah untuk sumber pangan. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong gerakan mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui program pekarangan pangan lestari (P2L). Gerakan ini dinilai bisa menjadi solusi pemenuhan pangan keluarga yang sehat dan kaya akan kandungan gizi baik.

Peneliti pada Badan Litbang Kementerian Pertanian, Indarti Puji Lestari mengatakan, gerakan P2L bisa dimulai dengan mengenali cara dan media tanam yang baik dan benar. Salah satunya dengan menerapkan konsep microgreen.

"Budidaya microgreen itu banyak dilakukan dalam ruangan pencahayaan lampu dan media tanam hidroponik, sehingga mampu mempengaruhi nutrisi kualitas benih," ujar Indarti dalam webinar Berkebun di era new normal COVID-19, Kamis (15/4).

Menurut Indarti, konsep tanam microgreen memiliki keunggulan pada umur panen yang lebih cepat. Kemudian penggunaan air yang lebih sedikit, lalu tanpa pengaruh iklim dan media tanah serta hemat tempat dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.

"Produk baru dipanen muda 7-14 hari HST dan daun segi pertama muncul. Dari situ tampilan lebih menggoda mungil dan kaya warna, kemudian juga sensasi rasa baru dan kandungan nutrisi yang cukup tinggi," katanya.

Dalam webinar yang sama, perajin sekaligus pekebun Edible Flowers, Eva Lasti Apriyani Madarona mengatakan, konsep microgreen sangat cocok dalam mengembangkan peluang usaha tanaman hias, khususnya edible flowers yang bisa dikonsumsi masyarakat.

"Edible flower itu adalah bunga bunga yang bisa dimakan, tapi tidak beracun. makanya tanpa pestisida dan bahan kimia. Pengembangan bisnis bunga ini cocok dan sejalan dengan konsep microgreen," katanya.

Secara singkat, Eva mengatakan, edible flowers memiliki manfaat yang besar, khususnya bagi kesehatan. Misalanya, bunga ini mampu menghasilkan serat banyak dan memiliki warna warni yang bagus untuk dioksida. Artinya, kata dia, edible flowers sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk, radang, kantung kemih dan menghaluskan kulit.

"Nah, untuk cara mengkonsumsi edibel flawer jangan asal makan. Misalnya makan tanaman yang ada di pinggir jalan itu rentan terkena kimia dari asap knalpot dan debu debuan. Jadi harus ada konsep budidaya tanam yang baik," katanya.

Eva menambahkan, peluang bisnis bunga edible flowers sangat besar karena sudah memiliki pasar tetap. Apalagi saat ini banyak restoran dan hotel sudah membuka akses beli dengan permintaan yang besar.

"Peluang usaha edibel flowers itu sangat besar, karena bunganya bisa kita jual, bibitnya bisa dijual atau mengolah jadi puding dan kue kue lain. yang penting orang tau dulu kita punya apa," tutupnya.

KEYWORD :

Berkebun Pandemi COVID-19 Pangan Sehat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :