Selasa, 16/04/2024 20:28 WIB

Arab Saudi Hanya Izinkan Umroh Orang yang Sudah Divaksin COVID-19

Kementerian mengatakan kebijakan tersebut akan dimulai 1 Ramadan, yang akan dimulai akhir bulan ini, tetapi tidak jelas berapa lama kebijakan tersebut akan berlangsung.

Melempar jumrah (Foto: VOA)

Riyadh, Jurnas.com - Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, hanya orang yang sudah diimunisasi COVID-19 yang akan diizinkan menunaikan umrah sepanjang tahun sejak awal Ramadan.

Kementerian Haji dan Umrah mengatakan dalam sebuah pernyataan, tiga kategori orang akan dianggap "diimunisasi", mereka yang  menerima dua dosis vaksin, yang diberikan dosis tunggal setidaknya 14 hari sebelumnya, dan orang-orang yang telah sembuh dari infeksi.

"Hanya orang-orang itu yang berhak mendapatkan izin umrah, serta menghadiri sholat di Masjidil Haram di kota suci Mekkah," kata Kementerian tersebut seperti dilansir dari Reuters.

Kebijakan tersebut secara efektif akan meningkatkan kapasitas operasional Masjidil Haram selama Ramadan, katanya, menambahkan bahwa kondisi tersebut juga berlaku untuk masuk ke Masjid Nabawi di kota suci Madinah.

Kementerian mengatakan kebijakan tersebut akan dimulai 1 Ramadan, yang akan dimulai akhir bulan ini, tetapi tidak jelas berapa lama kebijakan tersebut akan berlangsung.

Juga tidak jelas apakah kebijakan itu, yang muncul di tengah meningkatnya infeksi virus corona di kerajaan, akan diperpanjang hingga haji tahunan akhir tahun ini.

Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 393.000 infeksi dan 6.700 kematian akibat COVID-19. Kementerian Kesehatan Kerajaan mengatakan telah memberikan lebih dari lima juta dosis vaksin virus korona, di negara dengan populasi lebih dari 34 juta.

HUJAN MURAH

Pengumuman itu muncul setelah Raja Salman menggantikan menteri haji bulan lalu, kurang dari setahun setelah kerajaan menjadi tuan rumah haji terkecil dalam sejarah modern karena pandemi.

Mohammad Benten dibebastugaskan dari jabatannya dan digantikan oleh Essam bin Saeed, menurut keputusan kerajaan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA).

Pada akhir Juli tahun lalu, kerajaan itu menyelenggarakan ziarah haji yang diperkecil, salah satu dari lima rukun Islam dan suatu keharusan bagi Muslim yang berbadan sehat setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Hanya hingga 10.000 warga Muslim Arab Saudi sendiri yang diizinkan untuk ambil bagian, jauh dari 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia yang berpartisipasi pada 2019.

Tidak jelas berapa banyak jemaah yang diizinkan untuk haji tahun ini. Menurut surat kabar Okaz yang pro-pemerintah, hanya peziarah yang divaksinasi yang akan diizinkan tahun ini.

Dalam relaksasi pembatasan virus corona Oktober lalu, Arab Saudi membuka Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan dan sebagian melanjutkan umrah.

Umrah, ziarah yang bisa dilakukan kapan saja, biasanya menarik jutaan umat Islam dari seluruh dunia setiap tahun. Pihak berwenang mengatakan umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda.

Pengawasan Arab Saudi atas Mekah dan Madinah dipandang sebagai sumber legitimasi politik kerajaan yang paling kuat. Situs-situs suci itu juga merupakan sumber pendapatan utama bagi kerajaan, yang ekonominya terkena pandemi parah. (AFP)

KEYWORD :

Arab Saudi Umroh Vaksin COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :