Kamis, 18/04/2024 23:32 WIB

MPR: Deradikalisasi Gagal Karena Masih Berbasis Money Follow the Function

Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani menyebutkan program deradikalisasi yang telah memakan biaya triliunan rupiah masih belum berhasil.

Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani. (Foto: Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani menyebutkan program deradikalisasi yang telah memakan biaya triliunan rupiah masih belum berhasil. Buktinya, masih ada tindakan aksi radikal seperti terorisme yang dilakukan oleh kelompok usia muda.

"Tetapi kok radikalnya ga habis-habis, bahkan ada kecenderungan bertambah, tentukan berarti ada permasalahan di sini," kata dia dalam diskusi bertajuk Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan untuk Menangkal Radikalisasi bagi Generasi Muda yang dilaksanakan oleh MPR hari ini di Gedung Parlemen, Senin (5/4).

Menurutnya, implementasi dari kebijakan deradikalisasi hingga saat ini masih belum berubah. Tidak saling koordinasi dan masih tetap membasiskan diri pada prinsip apa money follow the function.

"Jadi yang penting gua dapat anggaran, gua laksanakan, terserah soal efektivitasnya seperti apa, bertabrakan overlapping atau tidak dengan lembaga lain itu belum teranalisis dengan baik," kata politikus PPP ini.

Selain itu, anggota Komisi III DPR tersebut menjelaskan, potensi ancaman tindakan terorisme bisa datang dari orang per orang, bukan kelompok, akibat proses radikalisasi. 

Dia menilai selain melakukan deradikalisasi dan pencegahan yang bersifat preventif, fungsi penangkalan terorisme oleh TNI juga harus difungsikan.

"Jadi diperlukan koordinasi antar lembaga maupun kementerian untuk melalukan deradikalisasi sehingga anggaran yang cukup besar di sejumlah kementerian bisa digunakan secara efektif," tukasnya.

KEYWORD :

Kinerja MPR Warta MPR Arsul Sani PPP Terorisme Radikalisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :