Sabtu, 20/04/2024 03:18 WIB

Komisi III DPR: Suka Atau Tidak Suka Terorisme Menyeret Agama

Kalangan dewan mengkritik kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyusul maraknya aksi teror yang diduga dilakukan oleh teroris.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Dipo Nusantara. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan mengkritik kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyusul maraknya aksi teror yang diduga dilakukan oleh teroris.

Anggota Komisi III DPR RI, Dipo Nusantara mengatakan, sosialisasi tentang pencegahan teror yang dilakukan BNPT harus dilakukan secara serius dan tidak main-main.

“Saya akan bicara kepada rekan-rekan Komisi III supaya kita bisa lebih keras lagi bicara. Teror ini jadi kritik juga buat Komisi III,” katanya dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Lawan Geliat Radikal-Terorisme di Tanah Air”, Kamis (1/4). 

Dipo menegaskan, suka atau tidak suka, aksi teror ini menyeret agama. “Sebab, ada istilah agama yang dipakai, busana agama yang digunakan, dan nama terorisnya juga berbau agama,” sambungnya.

Di sisi lain, Dipo setuju bahwa negara tidak bisa mengatur agama, melainkan sebaliknya, agama bisa mengatur negara. Bila kemudian terorisme di Indonesia identik dengan Islam, itu karena Islam merupakan agama mayoritas. Padahal, di agama lain pun ada terorisme. 

“Saya usul, agar kita kembali ke diri kita masing-masing. Kalau kita menjalankan agama dengan benar, saya yakin terorisme itu bisa hilang di negara kita ini. Yang perlu kita tingkatkan adalah wawasan kebangsaan dan keagamaan kita,” demikian politisi PKB ini.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi III DPR Dipo Nusantara Terorisme BNPT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :