Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Satuan pendidikan diizinkan untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Izin tersebut dipertegas lagi dalam penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang terbaru.
Namun pembukaan sekolah tidak berlaku untuk kantin dan kegiatan ekstrakurikuler, yang masih wajib ditutup dalam masa transisi dua bulan pasca dibuka. Ini merupakan bagian dari protokol kesehatan Covid-19.
"Tidak boleh berinteraksi di kantin, belum bisa beroperasi di masa transisi. Dua bulan pertama itu tidak ada aktivitas di kantin, tidak ada olahraga dan ekstrakkurikuler," tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada Selasa (30/3) dalam konferensi pers virtual.
Kendati ekstrakurikuler belum diizinkan, kegiatan pembelajaran di luar lingkungan tetap dibolehkan. Contohnya, guru kunjung bagi siswa yang tidak memiliki akses maupun fasilitas mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Tatap muka terbatas artinya jauh lebih sedikit muridnya di satu tempat, dengan pembatasan jarak yang ketat. Semua harus memakai masker, dan tidak boleh ada aktivitas yang menciptakan kerumunan," sambung Nadiem.
Untuk memastikan PTM berjalan lancar dan aman, Mendibud meminta peran aktif kepala sekolah, pemerintah daerah, dan kantor wilayah (kanwil) Kemenag. Dia megimbau semua kepala satuan pendidikan secara konsisten memberian edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan.
"Dan juga memastikan bahwa pembelajaran tatap muka itu terbatas dilaksanakan dengan memenuhi seluruh checklist (daftar isian) tersebut, dan menyiapkan Satgas Covid-19 di daerah masing-masing, dan melakukan penanganan kasus jika ada yang terbukti kasus Covid-19," tandas dia.
Mendikbud Nadiem Makarim SKB Empat Menteri Pembelajaran Tatap Muka
