Kamis, 25/04/2024 14:28 WIB

China Kecam Perusahaan Asing atas Boikot Kapas Xinjiang

China membantah melakukan genosida dan pelanggaran hak lainnya terhadap Uighur di wilayah barat jauh dan Muslim Turki lainnya.

Brand H&M (Foto: QZ)

Beijing, Jurnas.com - China menuduh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya terlibat dalam kampanye yang bertujuan mengacaukan negara itu dan menegur H&M Swedia dan perusahaan asing lainnya yang menyuarakan keprihatinan tentang kerja paksa di wilayah paling barat Xinjiang.

Juru bicara pemerintah daerah XinjiangXu Guixiang pada Senin menolak tuduhan bahwa pihak berwenang China melakukan genosida dan pelanggaran hak lainnya terhadap Uighur di wilayah barat jauh dan Muslim Turki lainnya.

Dia menggambarkan tuduhan itu sebagai kesalahan yang bertentangan dengan upaya internasional untuk menghukum kejahatan genosida dan mengatakan itu bisa disebut tuduhan palsu terbesar dalam sejarah manusia.

Xu memperingatkan perusahaan-perusahaan Barat agar tidak terlibat dalam keretakan yang berkembang, mencatat kasus H&M, yang menghadapi reaksi keras konsumen China atas pernyataan tahun 2020 di mana merek Swedia mengatakan tidak akan lagi mengambil kapas dari Xinjiang.

"Saya tidak berpikir perusahaan harus mempolitisasi perilaku ekonominya. Bisakah H&M terus menghasilkan uang di pasar Tiongkok? Tidak lagi," ujarnya.

"Untuk terburu-buru mengambil keputusan ini dan terlibat dalam sanksi tidak masuk akal. Ini seperti mengangkat batu untuk menjatuhkannya di atas kaki sendir," sambungnya.

China menghadapi tekanan yang meningkat atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, di mana PBB mengatakan lebih dari satu juta orang Uighur telah ditahan di kamp-kamp interniran.

Kelompok hak asasi manusia juga mengatakan para tahanan menjadi sasaran kerja paksa.

China menyangkal klaim pelanggaran di kamp, menyebut mereka pelatihan kejuruan dan pusat pendidikan ulang yang didirikan untuk menangani pandangan agama garis keras di wilayah tersebut.

KEYWORD :

China Amerika Serikat Xinjiang Xu Guixiang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :