Kamis, 18/04/2024 19:46 WIB

Gerakan Pendukung Ganjar Mengutuk Teror Bom Makassar

Mewujudkan visi kebangsaan yang adil, makmur, sejahtera, berperikemanusiaan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (foto: Humas Perpusnas)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Gerakan Relawan Ganjar Pranowo 2024 (GP-2024), Aan Rusdianto, mengutuk keras aksi terorisme berupa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.30 Wita.

Aksi biadab ini dilakukan oleh teroris saat umat Nasrani tengah menghadiri ibadah misa Palma di gereja yang berlokasi di Jl. Kajaolalido No.14 kota Makassar tersebut.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwajib mengenai jumlah korban jiwa, namun dari beberapa pemberitaan dan saksi mata melaporkan adanya potongan-potongan tubuh manusia, bercak darah serta setidaknya seorang ibu dan 4 orang anak-anak terluka.

"Ini adalah aksi biadab yang dilakukan pihak-pihak yang tidak ingin bangsa Indonesia bersatu," kata Aan dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Minggu (30/3/2021).

Aan menyebut para pelaku teror bom itu adalah orang-orang yang membenci NKRI yang Bhinneka Tunggal Ika, dan berusaha menyulut api pertikaian antar umat beragama serta mengoyak-oyak tenunan benang kebangsaan kita.

Dari kesaksian Pastor Wilhelmus Tulak yang saat itu ada di lokasi kejadian, ada dua pelaku melakukan aksi bom bunuh diri setelah masuk ke kawasan Gereja Katedral Makassar dengan mengendari sepeda motor.

Keduanya memaksa masuk ke dalam bangunan ibadah yang tengah ramai jamaah, namun karena tindakannya yang mencurigakan, petugas keamanan mencegahnya di pintu masuk. Saat itulah ledakan keras terdengar.

"Saya melihat aksi terorisme ini sebagai bukti bagaimana Indonesia sampai saat ini masih menghadapi ancaman keamanan luar biasa, bukan dari luar tapi justru dari dalam," ungkap Aan.

Bagi Aan, kejadian ini barat musuh dalam selimut yang mencoba mengubah negeri kita yang damai ini menjadi Suriah berikutnya yang penuh konflik sektarian.

"Ini Tidak Boleh dibiarkan! Siapa pun yang cinta tanah air, cinta bangsa dan cinta Indonesia, musti bersatu mengepalkan tangan menolak aksi-aksi kekerasan, radikalisme dan terorisme macam ini!" tegas Aan.

Lebih lanjut, pria yang pernah jadi korban penculikan aktifis di era Orde Baru ini menegaskan bahwa pertaruhan bangsa kita ke depan bukan hanya soal ekonomi, namun juga sosial politik, khususnya terkait dengan komitmen bersama kita dalam menjaga kedaulatan bangsa dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karenanya, Aan menyebut kunci menghadapi problem berat itu adalah adanya kepemimpinan nasional yang punya komitmen kuat terhadap NKRI dan Pancasila. Sosok yang menurutnya kuat terasa di Ganjar Pranowo yang disebutnya sebagai Pewaris Joko Widodo.

Aan mengatakan, kita harus bersatu bersama di bawah payung nasionalisme, bersama menjaga NKRI dan menguatkan pandangan beragama yang moderat.

"Kita sebagai bangsa tak hanya bisa bertahan menghadapi ancaman-ancaman kelompok sektarian, radikal dan bahkan teroris, juga mewujudkan visi kebangsaan kita yang adil, makmur, sejahtera, berperikemanusiaan," tegasnya.

"Di sinilah arti penting perjuangan kita semua dalam Gerakan Relawan Ganjar Pranowo 2024 ini," tutup Aan Rusdianto dengan wajah penuh keyakinan.

KEYWORD :

Ganjar Pranowo GP-2024 Aan Rusdianto bom bunuh diri Katedral Makassar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :