Jum'at, 19/04/2024 18:20 WIB

Bentuk Rumah Kebudayaan, Rano Karno: PDIP Bentengi Bangsa dari Paham Kebencian

Rano Karno sebut kebudayaan bukan sekedar kesenian belaka

Rano Karno, pemeran si Doel Anak Sekolahan dengan Opletnya ( foto jurnas.com-Munadi)

Jakarta, Jurnas.com - PDI Perjuangan membentuk Rumah Budaya yang akan diresmikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/3/2021).

Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP, Rano Karno, menyatakan bahwa Ruang Budaya ini adalah wujud strategi kebudayaan.

"Bukan sekedar demi ekspresi kesenian belaka. Namun bermakna komitmen teguh PDIP merawat identitas kebangsaan Indonesia di tengah gempuran radikalisme, paham kebencian, hingga liberalisme yang mengepung," ungkap Rano Karno, Sabtu (27/3/2021).

Pria yang populer sebagai `Si Doel` itu menyatakan pemaknaan sebagian besar orang tentang budaya seringkali mengalami simplifikasi atau penyederhanaan. Yakni hanya sekedar kesenian.

Padahal, papar Rano, Antropolog Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam masyarakat yang dimiliki melalui proses belajar.

"Dari proses belajar itulah seluruh unsur dalam kebudayaan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi," jelas Rano.

Oleh sebab itu, Rano Karno menyebut PDIP berkomitmen menjaga dan merawat identitas kebangsaan kita yang diwariskan secara turun temurun.

Sebab disadari kebudayaan memungkinkan terjadinya persentuhan, membentuk pertalian sosial, dan menciptakan identitas kolektif. Kebudayaan juga memungkinkan lahirnya solidaritas yang mampu menghadirkan ikatan dalam masyarakat.

"Misalnya kita memiliki sesuatu yang secara khas dirumuskan oleh Bung Karno sebagai gotong royong. Dan selama berabad-abad telah bersenyawa dalam kebudayaan nasional kita," katanya.

Kata Rano Karno, saat ini banyak hal bisa menjadi bahaya atau ancaman terhadap budaya di tengah arus deras informasi yang begitu gampang diperoleh.

"Radikalisme, ideologi kebencian, hingga liberalisme yang berkeras menihilkan peran negara, adalah beberapa di antaranya yang dapat membelah dan membangun jarak di antara sesama anak bangsa," tambah Rano.

Karena itulah, BKN tampil untuk menjalankan strategi kebudayaan yang sudah sejak lama digaungkan oleh Bung Karno itu. Dan Rumah Budaya yang akan diresmikan adalah salah satu bagian perwujudannya.

Dari BKN, kata Rano Karno, PDIP akan mendorong terbentuknya langkah-langkah yang tak hanya diniatkan untuk merawat kebudayaan dan identitas nasional kita, yang dikepung kebudayaan luar yang ingin meluluhlantakkan.

Lebih jauh, PDIP mendorong agar kebudayaan nasional Indonesia yang dikenal humanis, dapat berekspansi, menular, dan mendapat penerimaan yang baik dari masyarakat dunia.

"Badan Kebudayaan Nasional tidak boleh didirikan hanya untuk sekadar menggugurkan kewajiban. Badan Kebudayaan Nasional adalah instrumen yang akan bekerja melanjutkan apa yang telah diinisiasi oleh Bung Karno dalam Trisakti, yakni berkepribadian di bidang budaya," pungkas Rano Karno.

KEYWORD :

Rumah Kebudayaan Nasional Rano Karno Megawati Soekarnoputri Bung Karno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :