Kamis, 25/04/2024 17:09 WIB

Hidroganik, Inovasi untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan di Kabupaten Blitar

Sistem hidroganik merupakan metode budidaya yang memadukan sistem hidroponik dan tanpa bahan kimia (organik)

Bupati Blitar melakukan panen padi dan lele yang menggunakan sistem hidroganik di lahan BPP Srengat. (Foto: Dok. BPPSDMP Kementan)

Blitar, Jurnas.com - Kementerian Pertanian terus fokus pada upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan produksi. Upaya yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Blitar yang mulai menerapkan inovasi Hidroganik untuk pemenuhan kebutuhan pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya,” tutur Mentan SYL.

Selaras dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan BPP bisa dimaksimalkan untuk mendukung produksi.

“Pentingnya mengoptimalkan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk mengoptimalkan produksi pangan melalui Kostratani. BPP berfungsi sebagai pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. Dan tentunya menjadi center of excelent semua aktivitas pertanian," ujar Dedi.

Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggelar Temu Wicara dengan Bupati Blitar. Pertemuan itu mengangkat materi mengenai pemanfaataan lahan pekarangan dengan sistem hidroganik untuk pemenuhan kebutuhan pangan di masa pandemik Covid serta peran strategis mekanisasi pertanian untuk efisiensi dan kemajuan pertanian Kabupaten Blitar.

Acara dipandu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto. Ia mengatakan perlu adanya suatu inovasi dalam sektor pertanian untuk kecukupan pangan, salah satunya melalui sistem hidroganik.

Wawan menambahkan bahwa sistem hidroganik merupakan metode budidaya yang memadukan sistem hidroponik dan tanpa bahan kimia (organik).

Perpaduan ini sering di sebut juga dengan aquaponik yaitu menggabungkan sistem hidroponik dengan kolam budidaya ikan yang ada di bawahnya.

“Saya berharap teknologi tepat guna ini dapat diterapkan secara maksimal di Kabupaten Blitar untuk mencapai kemandirian pangan dan merubah pola pikir dari masyarakat petani untuk bertanam organik dengan tidak menggunakan bahan kimia yang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Masyarakat petani juga di harapkan untuk tidak tergantung kepada pupuk bersubsidi yang setiap tahun berkurang,” ujar Wawan.

Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan untuk mencapai visi Kabupaten Blitar yaitu terwujudnya Kabupaten Blitar yang mandiri dan sejahtera berlandaskan akhlak mulia, baldatun, toyyibatun warobbun ghofur perlu optimalisasi salah satunya melalui program dan kegiatan di bidang pertanian.

Semisal contoh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Srengat yang tengah melakukan optimalisasi lahan pertanian dengan memadukan teknologi tepat guna.

“Pandemi covid sangat berdampak pada seluruh sektor kehidupan terutama terganggunya ketersediaan pangan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan inovasi teknologi bidang pertanian dengan menyesuaikan potensi yang ada,” ujar Rini Syarifah dihadapan peserta temu wicara.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Blitar juga melakukan panen padi dan lele yang menggunakan sistem hidroganik di lahan BPP Srengat.

Dengan adanya contoh teknologi hidroganik membuat bertani semakin mudah dan bisa menjadi pekerjaan sampingan yang mendapatkan hasil menjanjikan.

“Seiring semakin banyak orang sadar akan pola hidup sehat, sistem hidroganik menjadi salah satu jawaban yang bisa di aplikasikan oleh masyarakat di pekarangan atau lahan terbatas di rumah sendiri untuk menuju kemandirian pangan,” ujar Rini Syarifah.

KEYWORD :

Kementan BPPSDMP Dedi Nursyamsi Hidroganik Blitar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :