Jum'at, 19/04/2024 20:52 WIB

PM Australia Minta Maaf soal Tuduhan Pelecehan

Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf secara terbuka, atas tuduhan pelecehan tak berdasar di sebuah perusahaan media.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (Foto: Phil Noble/Reuters)

Canberra, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf secara terbuka, atas tuduhan pelecehan tak berdasar di sebuah perusahaan media.

Tudingan itu disampaikan di tengah upayanya membela penanganan skandal perlakuan terhadap perempuan dalam politik dan partainya.

Morrison mengatakan dia akan mendorong perubahan budaya di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas serangkaian tuduhan tentang penganiayaan terhadap wanita, dan mengakui ada ketidakbahagiaan dengan penanganannya terhadap masalah tersebut.

Dalam sesi konferensi pers pada Selasa (23/3), Dia juga mengklaim bahwa perusahaan sedang menyelidiki keluhan pelecehan yang dibuat oleh seorang staf wanita.

Ketua eksekutif News Corp Australasia, Michael Miller, langsung menolak klaim tersebut. Koran dari kelompok media, yang umumnya mendukung pemerintah konservatif, memuat halaman depan yang mengkritik Perdana Menteri pada Rabu (24/3) ini.

"Saya menerima laporan mereka. Saya salah mengangkatnya, emosi saat ini bukan alasan," tulis Morrison dalam sebuah posting ke Facebook pada Selasa malam.

Keributan itu menggagalkan upaya Morrison untuk memperbaiki posisinya di hadapan para pemilih, khususnya kalangan wanita yang marah atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang staf pemerintah muda oleh anggota staf pemerintah lainnya, meski awalnya dipandang sebagai masalah politik dari pada kasus pidana potensial.

"Para pemilih mengagumi ketika para pemimpin menyadari kegagalan dan meminta maaf," ujar Haydon Manning, profesor ilmu politik di Universitas Flinders di Australia Selatan.

"Tuduhan palsu ini, bagaimanapun, merusak apa yang dia coba capai," sambung dia.

Masalah ketidaksetaraan gender mendorong puluhan ribu orang untuk berkumpul di sekitar Australia minggu lalu, dan menyebabkan penurunan posisi Morrison dalam jajak pendapat.

Morrison mendapat kritik karena menolak untuk bertemu dengan para pengunjuk rasa di luar Gedung Parlemen.

Morrison mengatakan dia akan mengumumkan serangkaian tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam politik dalam beberapa minggu mendatang, dan mengisyaratkan dia sekarang dapat mendukung kuota kandidat perempuan untuk Partai Liberal pada pemilihan berikutnya, yang dijadwalkan pada pertengahan 2022.
hampir 50% di partai oposisi Partai Buruh.

 
KEYWORD :

Perdana Menteri Australia Scott Morrison Tuduhan Pelecehan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :