Jum'at, 26/04/2024 04:47 WIB

Kementan Seleksi Calon Peserta Magang Jepang Program SSW

SSW bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemuda tani Indonesia belajar tentang tata kelola pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Jepang.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan magang pemuda tani. (Foto: Ist)

Lembang, Jurnas.com -  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan magang pemuda tani. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang seleksi untuk mengikuti program Specified Skilled Workers (SSW) yang berkesempatan bekerja dan belajar di Jepang.

SSW bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemuda tani Indonesia belajar tentang tata kelola pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Jepang. Harapannya, ilmu yang didapat dapat diterapkan sekembalinya ke Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyiapan tenaga kerja harus dilakukan. "Kita membutuhkan petani milenial yang siap bersaing secara global. Untuk itu, kemampuan tenaga tani harus disiapkan, salah satunya melalui program magang," ujar Syahrul.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan, petani milenial harus disiapkan untuk terjun ke bisnis pertanian. "Baik bisnis pertanian level Indonesia maupun di level internasional. Salah satu caranya dengan magang ke Jepang melalui Program SSW," kata Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT Pelatihan Pertanian BPPSDMP, menjadi tempat seleksi calon peserta Magang Pemuda Tani Program SSW ini.

Proses seleksi dilaksanakan selama 3 hari, 15 sampai 17 Maret 2021 dengan jumlah peserta 126 orang.

Peserta seleksi adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan umum, seperti telah berusaha tani minimal 2 tahun atau memiliki latar belakang pendidikan pertanian, berusia 19 – 39 tahun (milenial), sehat jasmani dan rohani, surat izin orang tua, dan mendapat rekomendasi dari dinas kabupaten/kota yang menangani bidang pertanian.

Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, menatakan Ada 3 tahap seleksi yang harus dijalani oleh peserta. Yaitu Tes IQ terdiri dari tes kemampuan verbal, tes numerik dan tes penalaran dengan jumlah soal 45, diberi waktu selama 50 menit dan standar kelulusan minimal nilai 90.

Tes selanjutnya adalah fisik meliputi lari cepat, lompat jauh tanpa awalan, push-up, lari bolak balik, sit-up, loncat tegak, dan lari jauh.

Dan tes terakhir adalah wawancara meliputi motivasi mengikuti magang, kesanggupan mengikuti pelatihan selama 75 hari, kesanggupan mengikuti magang ke Jepang selama 3-5 tahun, serta pengalaman usahatani.

Nining Ratningsih, seorang peserta seleksi yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, menyampaikan harapannya.

“Semoga saya bisa lolos seleksi dan bisa berangkat ke Jepang. Di sana saya ingin belajar teknologi pertaniannya yang modern dengan harapan bisa saya aplikasikan sepulangnya nanti ke Indonesia,” ujar Ningsih

Hal senada disampaikan peserta lainnya Mulyadi. "Alhamdulillah 3 macam tes yang diberikan hari ini bisa saya jalani dengan lancar, semoga saya bisa menjadi salah satu peserta yang terpilih untuk magang ke Jepang, karena saya ingin belajar pertanian di Jepang,” ujar Mulyadi yang pernah menjadi peserta Magang Pemuda Tani ke Taiwan Tahun 2019.

KEYWORD :

BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi Magang Pemuda Tani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :