Rabu, 24/04/2024 16:59 WIB

Capres Amerika Serikat

Trump Serang Kebijakan Luar Negeri Hillary

Dalam soal Perang Suriah, Trump menuding Hillary akan menjerumuskan AS ke dalam perang dunia yang posturnya lebih agresif.

Florida - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan, mengalahkan ISIS akan menjadi kebijakan yang diprioritaskan, dibandingkan membujuk Presiden Suriah, Bashar al-Assad mundur.

Trump, kandidat dari Partai Republik ini, mempertanyakan rivalnya, Hillary Clinton yang bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah memburuk-burukkan Putin, menyalahkan Presiden Barack Obama atas memburuknya hubungan AS dengan Filipina di bawah Presiden Rodrigo Duterte.

Juga meratapi Republik yang tidak kompak mendukungnya, dan mengatakan bahwa dia akan lebih mudah memenangkan Pemilu jika para pemimpin Republik mendukung dia. "Jika kami punya kesatuan dalam partai, maka kami tidak akan kalah pada Pemilu ini terhadap Hillary Clinton," kata  Trump.

Dalam soal Perang Suriah, Trump menuding  Hillary akan menjerumuskan AS ke dalam perang dunia yang posturnya lebih agresif. Pernyataan Trump terkait Hillary yang menyerukan penguatan zona larangan terbang dan zona aman di Suriah demi melindungi wargas sipil. Para analis mengkhawatirkan bahwa melindungi zona-zona aman ini akan membawa AS kepada konflik langsung dengan jet tempur-jet tempur Rusia.

"Yang mesti kita lakukan adalah fokus kepada ISIS. Kita seharusnya tidak fokus kepada Suriah. Anda akan berakhir pada Perang Dunia Ketiga menyangkut Suriah jika kita mendengarkan Hillary Clinton," kata Trump di resort golfnya Trump National Doral.

"Kita tidak lagi memerangi Suriah," kata dia.

Trump juga berkata Assad kini jauh lebih kuat dibandingkan tiga tahun silam dan menyatakan menumbangkan Assad tidak lebih penting ketimbang mengalahkan ISIS. "Bagi saya, Assad itu (prioritas kedua) setelah ISIS," kata Trump.

Mengomentari omongan Trump ini, kubu Hillary Clinton balas mengkritik dengan mengutipkan kalimat para pakar keamanan nasional baik dari Republik dan Demokrat yang menyebut Trump tidak layak menjadi panglima tertinggi.

"Sekali lagi, dia (Trump) membeo terhadap yang diomongkan Putin dan bermain-main dengan ketakutan warga Amerika, menolak menjabarkan rencananya sendiri mengenai bagaimana mengalahkan ISIS atau mengatasi derita kemanusiaan di Suriah," kata juru bicara Hillary, Jesse Lehrich.

KEYWORD :

Pemilihan Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :