Kamis, 25/04/2024 18:06 WIB

Prodi Teknologi Benih Polbangtan Yoma Siapkan Pendidikan Berkualitas

Sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan vokasi pertanian, Polbangtan Yoma diberi mandat untuk mencetak generasi petani milenial yang handal dan terjamin kompetensinya.

Program Studi Teknologi Benih Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) menggelar Asesmen Lapangan dalam rangka akreditasi program studi pada Jumat dan Sabtu (6/3).

Jakarta, Jurnas.com - Program Studi Teknologi Benih Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) menggelar Asesmen Lapangan dalam rangka akreditasi program studi pada Jumat dan Sabtu (6/3).

Kegiatan yang biasanya dilakukan secara langsung, kali ini dilaksanakan secara daring karena kondisi pandemi. Tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang bertindak sebagai penilai yakni Mery Hasmeda, dari Universitas Sriwijaya dan Muhammad Achmad Chozin dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Kegiatan Asesmen Lapangan tersebut dikawal dan melibatkan semua civitas akademika Polbangtan Yoma mulai dari Direktur hingga Mahasiswa.

Aspek yang dinilai asesor sebagai bahan pertimbangan menentukan peringkat akreditasi meliputi Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Penyelenggaraan Pendidikan, Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Tata Pamong, Tata Kelola, Kerjasama, Sumberdaya Manusia, Mahasiswa, Tata Kelola Keuangan, dan dukungan Sarana Prasarana Pendidikan.

Plt Direktur Polbangtan Yoma, Rajiman menyatakan, sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan vokasi pertanian, Polbangtan Yoma diberi mandat untuk mencetak generasi petani milenial yang handal dan terjamin kompetensinya.

Rajiman melanjutkan akreditasi merupakan bentuk jaminan penyelenggaraan pendidikan sekaligus pengakuan formal dari pihak eksternal atas mutu suatu institusi pendidikan.

"Polbangtan Yoma sangat peduli dengan kualitas pendidikan yang diselenggarakan agar lulusan yang dihasilkan nantinya berkualitas, kompeten, dan diakui oleh masyarakat luas," tegas Rajiman.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pendidikan vokasi merupakan unsur penting dalam upaya regenerasi petani di Indonesia.

"Melalui pendidikan vokasi akan muncul petani milenial yang mampu memberikan inovasi. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," kata Syahrul saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pendidikan Vokasi lalu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP), Dedi Nursyamsi turut menekankan bahwa petani di Indonesia saat ini didominasi oleh petani usia tua dan sangat perlu dilakukan upaya regenerasi.

"Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam 5 sampai 10 tahun lagi kita bisa kekurangan petani. Penyelenggaraan pendidikan vokasi menjadi salah satu jalan kita untuk mendapatkan petani-petani muda dari kalangan milenial yang berkualitas," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Rajiman juga berharap Prodi Teknologi Benih Polbangtan Yoma mendapatkan peringkat akreditasi yang terbaik sesuai dengan upaya yang telah dilakukan.

KEYWORD :

Polbangtan YoMa SDM Pertanian Rajiman Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :