Selasa, 23/04/2024 20:08 WIB

Lulusan Madrasah RI Ditawari Kuliah di Malaysia, Minat?

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Manajemen dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Datuk Rosli bin Yaakub mengatakan Malaysia memiliki sejumlah universitas Islam internasional, yang bisa dijadikan referensi bagi lulusan madrasah.

International Islamic University Malaysia (IIUM) (Foto: Free Malaysia Today)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia membidik lulusan madrasah Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Negeri Jiran, dengan cara menggelar sosialisasi kepada guru bimbingan konseling (BK) madrasah.

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Manajemen dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Datuk Rosli bin Yaakub mengatakan Malaysia memiliki sejumlah universitas Islam internasional, yang bisa dijadikan referensi bagi lulusan madrasah.

Selain International Islamic University Malaysia (IIUM) yang sudah dikenal luas, lanjut Datuk Rosli, kampus Islam internasional Malaysia lainnya meliputi Universitas Sains Islam Malaysia, Universitas Sultan Zainal Abidin, Universitas Azlan Shah, dan Universitas Islam Internasional Sultan Abul Halim Mu`adzam Shah.

Juga, Perguruan Tinggi Universitas Islam Internasional Selangor, Perguruan Tinggi Universitas Islam Melaka, Perguruan Tinggi Universitas Islam Pahang Sultan Ahmad Shah, dan Perguruan Tinggi Universtas Islam Perlis.

"Dalam rangka menjadi pusat pendidikan terkemuka tidak hanya di Asia tetapi juga di dunia, Malaysia menawarkan berbagai kategori universitas untuk pelajar internasional, termasuk universitas berbasis Islam," terang Datuk Rosli dalam webinar `Sosialisasi Informasi Universitas Berbasis Islam di Malaysia` pada Rabu (24/2).

Tidak hanya menawarkan perguruan tinggi keislaman yang beragam, Datuk Rosli menyebut biaya kuliah di Malaysia cukup terjangkau. Jenjang Diploma (D-3) dipatok Rp10-15 juta, Sarjana (S-1) Rp15-200 juta (khusus kedokteran), Magister (S-2) Rp9-45 juta, dan Doktoral Rp10-45 juta.

Bahkan, QS Best Student Cities 2018 telah mengukuhkan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur sebagai Kota Pelajar Paling Terjangkau dengan biaya mulai Rp9 juta per semester.

"Besarnya biaya perkuliahan yang saya sebutkan tergantung dari program yang diambil," terang dia.

Pengarah Education Malaysia Indonesia Prof Madya Dr Mior Harris Mior Harun dalam kesempatan yang sama mengatakan, tawaran bagi lulusan madrasah Indonesia untuk kuliah ke Malaysia merupakan bagian dari upaya mengeratkan hubungan kedua negara serumpun ini.

Apalagi saat ini tercatat ada 9.928 pelajar Indonesia yang berkuliah di Malaysia. 4419 menempuh studi di universitas negeri, sedangkan 5.509 lainnya di universitas swasta.

"Saya berharap perguruan tinggi Malaysia kalau ada kesempatan, tolong para guru BK madrasah ini dibawa, agar mereka merasakan sendiri kualitas pendidikan tinggi di Malaysia untuk disampaikan kepada siswa masing-masing," ujar Mior Harris.

Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama, Muhammad Zain berharap kerja sama pertukaran guru antara Indonesia dan Malaysia terus terjalin.

Dengan jalinan kerja sama tersebut, diharapkan kedua negara dapat saling mengisi dalam menyelesaikan persoalan pendidikan, terutama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini banyak dikeluhkan siswa.

"Memang perlu ada program kerja yang riil bisa kita laksanakan, salah satunya pentingnya pertukaran guru. Kita memiliki kebudayaan dan letak geografis yang sama. Karena itu, penting untuk dilanjutkan," tandas Zain.

KEYWORD :

Malaysia Kampus Islam Lulusan Madrasah Datuk Rosli bin Yaakub




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :