Rabu, 17/04/2024 03:04 WIB

Toko-toko di Israel Buka Kembali

Pemegang tiket dapat membuktikan statusnya dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi atau mengunduh aplikasi Kementerian Kesehatan yang ditautkan data medis mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brussels, Belgia pada 11 Desember 2017 (Foto: Dursun Aydemir/Anadolu Agency)

Yerusalem, Jurnas.com - Israel membuka kembali sebagian besar ekonominya termasuk mal dan fasilitas rekreasi pada Minggu (21/2), yang menurut pemerintah dimungkinkan karena vaksin COVID-19 telah diberikan kepada hampir setengah populasi.

Disadur dari Reuters, toko-toko sudah terbuka, namun akses ke pusat kebugaran dan teater terbatas hanya untuk orang-orang dengan Tiket Hijau, yakni mereka yang sudah sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Pemegang tiket dapat membuktikan statusnya dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi atau mengunduh aplikasi Kementerian Kesehatan yang ditautkan data medis mereka.

Tepat setahun setelah kasus COVID-19 pertama yang didokumentasikan Israel, pelonggaran pembatasan hari Minggu adalah bagian dari rencana pemerintah untuk membuka ekonomi lebih luas bulan depan, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu siap untuk pemilihan kembali.

"Kami adalah negara pertama di dunia yang bangkit kembali berkat jutaan vaksin yang kami bawa. Vaksinasi? Dapatkan Tike Hijau dan hidupkan kembali," cuit Perdana Menteri Israel,  Benjamin Netanyahu.

Aturan memakai masker dan jarak sosial masih berlaku. Sinagog, masjid, atau gereja diharuskan untuk membagi dua ukuran jemaah normalnya.

Anak-anak sekolah dasar dan murid dalam dua tahun terakhir sekolah menengah melanjutkan kelas di kota-kota dengan tingkat penularan terkendali. Murid sekolah menengah masih belajar di rumah, mendorong beberapa orang untuk melakukan protes duduk di sebuah mal.

"Saya sudah setahun tidak bersekolah," kata seorang demonstran berusia 14 tahun, Rotem Bachar. "Bagaimana masuk akal untuk membuka mal untuk orang banyak, sementara kita tidak dapat menghadiri kelas jika mereka dibatasi oleh 15 hingga 20 siswa dan memiliki tindakan pencegahan lainnya?"

Israel telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer kepada lebih dari 45 persen dari 9 juta populasinya, kata Kementerian Kesehatan. Rejimen dua suntikan telah mengurangi infeksi COVID-19 sebesar 95,8 persen, data kementerian menunjukkan.

Negara ini telah mencatat lebih dari 740.000 kasus dan 5.500 kematian akibat penyakit tersebut, memicu kritik terhadap penegakan tiga kuncian nasional yang terkadang tambal sulam dari pemerintah Netanyahu. Ia telah berjanji bahwa tidak akan ada yang keempat.

Tapi Nachman Ash, seorang dokter yang bertanggung jawab atas respons pandemi negara, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat," Penguncian lagi masih mungkin ... Setengah dari populasi masih belum kebal/"

KEYWORD :

Israel Vaksin COVID-19 Benjamin Netanyahu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :