Sabtu, 20/04/2024 20:08 WIB

Alasan Komisi II Tak Lanjutkan Pembahasan Revisi UU Pemilu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan, Komisi II DPR RI sepakat tidak melanjutkan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Ketua Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan, Komisi II DPR RI sepakat tidak melanjutkan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Keputusan tersebut diambil setelah rapat ketua kelompok fraksi (Kapoksi) yang ada di Komisi II DPR RI.

"Tadi kita sudah rapat dengan seluruh pimpinan dan Kapoksi yang ada di Komisi II dengan melihat perkembangan dari masing-masing parpol akhir-akhir ini, kami sepakat untuk tidak melanjutkan pembahasan ini," kata Doli, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/2).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengatakan, Komisi II akan menyampaikan keputusan tersebut kepada Pimpinan DPR RI untuk selanjutnya dibahas di Badan Musyawarah (Bamus) bersama badan Legislasi (Baleg).

“Bamus memutuskannya seperti apa, itu kan pandangan resmi dari fraksi masing-masing di DPR kemudian diserahkan ke Baleg kemudian nanti kalo mau dibicarakan dengan pemerintah tentang list Prolegnas, tentunya kan gitu,” terang Doli.

Doli menjelaskan, RUU Pemilu merupakan inisiatif Komisi II DPR RI, mekanisme pengundangannya harus ada kesepakatan antara DPR RI dengan pemerintah. Jika salah satu pihak tidak sepakat, maka tidak akan ada pembahasan dan tidak akan menjadi sebuah undang-undang.

Ia mengatakan, situasi saat ini belum pas jika tetap memaksakan membahas revisi UU Pemilu. Dimana, semua mata sedang tertuju pada penanganan Covid-19 yang tak kunjung mereda.

“Kita sekarang sebagai negara Asia tertinggi tingkat kasus Covid-19. Pemerintah mengatakan, sekarang hanya fokus kepada penanganan Covid dan pemulihan ekonomi. Ya sudah mungkin waktunya belum tepat, nanti kita cari waktu yang tepat lagi," pungkasnya.

KEYWORD :

Komisi II DPR Revisi UU Pemilu Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :