Kamis, 25/04/2024 16:14 WIB

Kostratani Dukung Pandeglang Perkuat Komoditas Pertanian Unggulan

Geliat Kostratani pun terlihat di Desa Kaduhejo, Pandeglang, yang mengembangkan kawasan agroeduwisata dengan komoditas unggulan talas beneng.

Daunt talas untuk diekspor. (Foto: Ist)

Pandeglang, Jurnas.com - Dengan dukungan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Pandeglang memperkuat komoditas unggulan, talas beneng sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, memanfaatkan komoditas unggulan akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan.

Selaku penanggung jawab Kostratani tingkat nasional, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menekankan, lima peran Kostratani yang perlu diimplementasikan dalam memajukan pertanian Indonesia.

"Lima peran Kostratani yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," kata dia.

Lebih lanjut Dedi juga menekankan pentingnya peran Kostratani dalam mencetak generasi petani milenial untuk dapat meningkatkan dan membangun pertanian melalui kegiatan wirausaha di bidang pertanian.

Geliat Kostratani pun terlihat di Desa Kaduhejo, Pandeglang, yang mengembangkan kawasan agroeduwisata dengan komoditas unggulan talas beneng.

Talas beneng adalah prioritas utama dan komoditas unggulan Kabupaten Pandeglang, khususnya di Kecamatan Kaduhejo. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Semua yang dihasilkan talas beneng bernilai ekonomi, mulai daun, pelepah sampai umbinya, termasuk kadar oksalatnya sangat dibutuhkan farmasi.

Talas beneng merupakan produk pertanian yang jangkauan pasarnya sampai ke luar negeri. Salah satu kelompok tani (Poktan) yang mengembangkan talas beneng adalah Poktan Taruna Tani Mandiri, yang bekerja sama dengan CV. DM Tirta Persada.

Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdiktan)  Idha Widi Arshanti selaku PJ Kostratani Provinsi Banten, mengatakan Poktan Taruna Tani Mandiri mengembangkan usaha  mulai pembibitan, budidaya, dan pengolahan dilakukan di lokasi tersebut.

"Produk-produk yang sudah dihasilkan berupa tembakau dari daun talas, tepung dari umbi, makaroni, serta beras non gluten yang disebut arben (aren beneng), dan limbah yang dimanfaatkan untuk budidaya maggot," tutur Santi.

Tak hanya menjangkau pasar nasional,  tembakau  dari daun talas ini juga menembus pasar ekspor ke negara Turki. Sedangkan beras arben sedang dalam tahap sample untuk ekspor ke Jepang. Kedepan kawasan agroeduwisata ini akan dijadikan kawasan P4S.

Selain talas beneng, kabupaten Pandeglang juga mengembangkan bawang merah lahan kering yang dilakukan ujicoba di BPP Koroncong seluas lima hektare.

Kepala Pusdiktan bersama Kepala Pusat PPMKP CIawi, Kepala BPTP Banten, dan perwakilan Kepala BBKP Soekarno Hatta, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak pun menyempatkan panen pada awal  Februari 2021 lalu.

Hasil ubinan menunjukkan provitas bawang merah varietas Bima Brebes ini mencapai 9-10 ton per hektare basah atau 6-7 ton per hektare kering.

Melihat hasil panen yang baik, Santi  mendukung dikembangkannya bawang merah di Kabupaten Pandeglang.

"Harapannya akan memotivasi petani lain untuk mau mengembangkan. Untuk mengubah pola, budaya, kultur masyarakat perlu ada edukasi, supaya hasilnya maksimal dan petani merasakan adanya nilai tambah. Kalau nilai tambah tinggi, petani akan semangat menanam," ujar Santi.

KEYWORD :

Talas Beneng Kostratani Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :