Jum'at, 19/04/2024 16:15 WIB

Ketua DPD: Kekurangan Tenaga Guru di Palembang Tak Boleh Dibiarkan Berlarut-larut

Pemerintah pusat harus menindaklanjuti defisit atau kekurangan guru yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. 

Ketua DPD RI, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah pusat harus menindaklanjuti defisit atau kekurangan guru yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. 

Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan resminya, Senin (8/2).

Saat ini, untuk SD di Palembang kekurangan 2.000 orang guru. Sementara untuk tingkat SMP Palembang membutuhkan sekitar 1.400 orang guru.

"Saya kira pengangkatan guru honorer menjadi ASN bisa menjadi solusi mengatasi kekurangan guru di Palembang," ungkapnya.

Salah satu alasan mendesak diangkatnya guru honorer di Palembang adalah banyaknya ASN yang saat ini sudah memasuki masa pensiun.  

"Kekurangan tenaga guru tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Seharusnya pemerintah sudah menetapkan formasi ASN yang pensiun, sehingga kekosongan guru tidak terjadi dan menjadi kedala dalam berlangsungnya proses belajar mengajar," jelas alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengungkapkan jika pihaknya kekurangan guru sekolah dasar (SD) sebanyak 2.000 dan guru SMP sekitar 1.400 orang. 

Menurutnya, dengan adanya tambahan baru CPNS untuk tenaga pengajar ini dapat membantu mengatasi masalah kekurangan guru. 

"Akan tetapi kita masih kekurangan untuk guru terutama tingkat SD," tandasnya.

KEYWORD :

Warta DPD Ketua DPD LaNyalla Mattalitti Palembang Guru ASN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :